Bisnis.com, SEMARANG—Rumah Sakit Nasional Diponegoro terus mengembangkan fasilitas kesehatan, salah satunya yang paling baru adalah layanan hemodialisis atau secara awam dikenal dengan istilah cuci darah.
"Saat ini, kebutuhan terapi hemodialisis cukup tinggi, termasuk di Semarang," kata Direktur Utama RS Nasional Diponegoro Semarang Prof Dr dr Susilo Wibowo saat peluncuran layanan hemodialisis di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (26/5/2017).
Mantan Rektor Universitas Diponegoro Semarang (Undip) itu menjelaskan hemodialisis adalah salah satu jenis terapi bagi pasien gagal ginjal dengan menggantikan sebagian fungsi ginjal dengan mesin dialisis.
Meski tidak sesempurna fungsi asli ginjal, kata dia, hemodialisis mampu menormalkan kembali keseimbangan cairan, membuang sisa metabolisme tubuh, menyeimbangkan asam-basa-elektronit dan mengendalikan tekanan darah.
Ia mengatakan semakin banyak masyarakat yang mengalami kerusakan ginjal atau gagal ginjal sehingga RS milik Undip itu berupaya membantu melayani kesehatan masyarakat meski belum genap dua tahun beroperasi.
"Kebutuhan terapi hemodialisa saat ini cukup tinggi. Meski sekarang sudah ada tambahan dari kami, tetap belum mampu mencakup semua. Lihat saja di RSUP dr Kariadi, pasien hemodialisa banyak, belum RS-RS lain," katanya.