Bisnis.com, SEMARANG--Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap aplikasi perpustakaan digital 'iJateng' yang diluncurkan Badan Kearsipan dan Perpustakaan bisa meningkatkan minat masyarakat dalam membaca buku.
"'iJateng' diharapkan meningkatkan minat baca dan itu kita berikan cuma-cuma sehingga masyarakat tinggal mendaftar, meminjam dan membaca buku, tapi ini secara virtual," katanya di usai peluncuran aplikasi "iJateng" di gedung Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah di Jalan Sriwijaya Nomor 29 A Semarang, Selasa.
Menurut Ganjar, aplikasi "iJateng" dapat mengedukasi berbagai lapisan masyarakat dan ikut berpartisipasi menulis serta bisa buat perpustakaan sendiri.
Terkait dengan konten buku yang telah dan akan diunggah ke "iJateng", Ganjar meminta Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jateng membentuk tim pengawasan.
"Saya minta Dinas Arpus membentuk tim sehingga buku-buku yang mau 'diupload' itu betul-betul sudah tidak ada masalah," ujarnya.
Konten-konten yang disediakan dalam perpustakaan digital, kata Ganjar, dapat meningkatkan literasi masyarakat sehingga penyebaran konten berita bohong atau "hoax" di kalangan masyarakat juga bisa diminimalisasi.
Politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan pemerintah daerah di 35 kabupaten/kota se-Jateng bisa memanfaatkan aplikasi "iJateng" dengan menceritakan sejarah dan keunggulan daerah masing-masing.
"Harapannya, ada sejarah daerah dan keunggulan-keunggulan daerah yang bisa dipamerkan pada 'iJateng'," katanya.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah M Masrofi menjelaskan peluncuran aplikasi "iJateng" yang mempunyai koleksi buku sebanyak 26 ribu buku itu bertujuan mempermudah masyarakat dalam mengakses perpustakaan.
"Selama ini masyarakat kesulitan mengakses perpustakaan, padahal pemerintah berkewajiban melayani masyarakat dengan mudah, cepat, dan murah. Ini (aplikasi "iJateng") bukan murah lagi, tapi gratis dan tidak dipungut biaya," ujarnya.
Untuk bisa memanfaatkan aplikasi "iJateng", masyarakat harus mendaftar dulu sebagai anggota dengan menggunakan email atau akun Facebook.
Setelah terdaftar sebagai anggota, masyarakat bisa mencari buku yang dibutuhkan, kemudian meminjam dan membacanya melalui program yang ada.
Masyarakat hanya diperbolehkan meminjam maksimal tiga buku dengan batas waktu selama satu minggu.
"Buku-buku di 'iJateng' bisa didownload untuk dibaca, tapi tidak bisa dicetak atau diperbanyak karena itu melanggar hak cipta," katanya.
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jateng akan menambah jumlah koleksi buku secara bertahap dan mengantisipasi gangguan dari para peretas yang tidak bertanggung jawab.
iJATENG: Aplikasi Perpustakaan Digital Sudah Bisa Diakses
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap aplikasi perpustakaan digital 'iJateng' yang diluncurkan Badan Kearsipan dan Perpustakaan bisa meningkatkan minat masyarakat dalam membaca buku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
16 menit yang lalu
Kata JP Morgan soal Danantara dan Dampaknya bagi Likuiditas
1 jam yang lalu