Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korban Bisnis Multi Level Marketing Q-Net Meluas

Korban bisnis multi level marketing (MLM) di Boyolali kian meluas akhir-akhir ini.
Jajaran Muspika Simo memanggil pihak pelaku bisnis MLM Qnet di Simo beberapa hari lalu.
Jajaran Muspika Simo memanggil pihak pelaku bisnis MLM Qnet di Simo beberapa hari lalu.

Bisnis.com, BOYOLALI—Korban bisnis multi level marketing (MLM) di Boyolali kian meluas akhir-akhir ini. Setelah kasus di Simo meletus, kasus nyaris serupa juga terjadi di wilayah Kecamatan Sambi dengan korban para remaja dari berbagai daerah.

Informasi yang dihimpun JIBI, Senin (24/7), kasus dugaan penipuan dengan modus iming-iming pekerjaan itu sudah menjalar beberapa bulan lalu di wilayah Sambi.

Para korban ada yang diiming-imingi kerja di pabrik Esemka. Namun, setelah tertarik dan ketemuan, kenyataanya berbeda dengan apa yang disampaikan di awal.

Jumlah korbannya mencapai belasan hingga puluhan remaja. Mereka rata-rata diminta membeli sebuah produk senilai Rp8,5 juta, termasuk uang pendaftaran.

Setelah itu, mereka diminta mencari target konsumen lainnya agar bisa mendapatkan honor seperti yang dijanjikan.

Sebagian remaja yang tak percaya langsung kabur. Namun, apes bagi remaja yang terpedaya. Ada yang bahkan rela meminta uang orang tuanya dengan membuat-buat alasan.

"Bahkan, ada remaja asal Wonogiri yang nekad meninggalkan sepeda motornya lalu kabur dari lokasi pertemuan MLM. Karena kalau sudah masuk, dipersulit saat mau meninggalkan lokasi," ujar Joko Kristianto kepada JIBI.

Joko Kristianto mengaku pernah mengikuti acara presentasi bisnis MLM tersebut di salah satu hotel di Boyolali Kota. Beruntung dia tak mengikuti kelanjutannya setelah tahu harus mengeluarkan uang yang tak kecil, yakni Rp9 jutaan.

"Uang itu untuk membeli produk dan syarat menjadi anggotanya. Padahal, uang sebanyak itu saya dapat dari mana?" ujarnya tanpa mau disebutkan alamat tinggalnya.

Joko meminta para remaja agar mewaspadai iming-iming pekerjaan yang menggiurkan.

Kanit Reskrim Polsek sambi, Bripka Pongky Ristono, saat dimintai konfirmasi ihwal masalah itu mengaku sudah mendengarnya, meski bukan di wilayah Sambi. Namun, laporan secara resmi belum pernah masuk ke pihak kepolisian, termasuk di Polsek Sambi.

"Saya pernah dengar juga terjadi di Teras. Bahkan, salah satu karyawan saya ini juga pernah menjadi korbannya," terangnya.

Pongky tak segan mengusut kasus tersebut jika korban sudah melaporkan atas kerugian yang diderita.

Kapolres Boyolali, AKBP Andhi Aries, meminta warga yang merasa menjadi korban penipuan bisnis berkedok marketing, MLM atau yang lainnya, agar tak segan melapor ke polisi. Laporan itulah yang akan menjadi dasar polisi untuk bertindak.
"Sekarang ini banyak penipuan berkedok pekerjaan. Kalau korbannya cukup banyak, segera laporkan beserta barang buktinya. Kami pasti akan menindak," paparnya.

Sebelumnya, kasus bisnis MLM Qnet di wilayah Kecamatan Simo dibubarkan jajaran Muspika lantaran meresahkan warga sekitarnya. Namun, pihak Qnet saat dipanggil jajaran Muspika Simo berkelit dan menolak semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Ketika ditanya kasus-kasus serupa di sejumlah wilayah kecamatan lainnya, pihak Qnet juga berkilah tak tahu.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper