Bisnis.com, JAKARTA—Komitmen pemimpin daerah menjadi penggerak utama pengembangan destinasi wisata halal di Indonesia.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Riyanto Sofyan mengatakan meski sudah ada 10 destinasi yang ditetapkan sebagai tujuan wisata halal unggulan di Indonesia, tapi kecepatan masing-masing daerah dalam mengembangkan segmen halal akan berbeda-beda.
"Kadang-kadang situasi masing-masing provinsi berbeda-beda. Ada yang mungkin prioritasnya bukan pariwisata, padahal sekarang pariwisata yang utama di negara kita," paparnya seusai menghadiri Workshop Pengembangan Strategi Pemasaran Paket Wisata Halal di Indonesia, Selasa (22/8/2017).
Pemerintah telah menetapkan 10 destinasi wisata ramah muslim yaitu Aceh, Sumatra Barat, Lombok, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau dan Kepulauan Riau (Kepri), Sulawesi Selatan, dan DI Yogyakarta. Tiga daerah yang disebut pertama telah ditunjuk sebagai proyek percontohan nasional.
Riyanto menuturkan masih banyak masyarakat dan pemimpin daerah yang memandang pasar halal sebagai ceruk pasar yang kecil. Padahal, pasarnya sangat besar dan nilai pengeluarannya sudah mencapai US$151 miliar per tahun, di luar pengeluaran untuk haji dan umrah. Angka itu nyaris menyamai pengeluaran wisatawan China yang sebesar US$168 miliar.