Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Keuangan Jateng & DIY, Pelaku Optimis di Semester II/2017

Intermediasi oleh lembaga keuangan baik oleh bank maupun industri keuangan nonbank di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta diyakini akan meningkat pada semester II/2017.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, SEMARANG – Intermediasi oleh lembaga keuangan baik oleh bank maupun industri keuangan nonbank di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta diyakini akan meningkat pada semester II/2017.

Stratistik lembaga pembiayaan dan pebankan yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan pada Agustus ini menunjukan gerak kurva penguatan tengah terbentuk. Dalam laporan statistik perusahaan pembiayaan per Juli 2017, lembaga non bank yang mengucurkan kredit di Jateng dan DIY melompat menjadi Rp51,54 triliun.

Padahal di Juni yang diperkirakan menjadi puncak permintaan pembiayaan seiring moment Idulfitri total pembiayaan yang dikucurkan baru mencapai Rp50,65 triliun. Tidak jauh berbeda dengan total pembiayaan yang dikucurkan pada Januari 2017 yakni sebesar Rp50,31 triliun.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional III Jateng & DIY Moch. Ihsanudin mengatakan perbaikan tren ini diyakini akan berlanjut hingga akhir tahun. Dia mengatakan saat permintaan pembiayaan kepada multifinance bergerak relative datar awalnya dan sekarang mulai terus meningkat artinya akan terus membaik.

“Saya yakin [pembiayaan semester II] akan membaik. Ini dikarenakan ada trend DPK [dana pihak ketiga di perbankan] membaik. Artinya likuiditas melonggar. Multifinance yang dapat pembiayaan dari bank akan meningkatkan pembiayaan [dengan beragam upaya yang menarik minat masyarakat membeli secara kredit],” kata Ihsan di Semarang, akhir pekan lalu.

Laporan OJK per Agustus mencatat peningkatan dana nasabah di perbankan Jateng dan DIY tumbuh signifikan semenjak awal tahun. Dana pihak ketiga (DPK) telah meningkat dari Rp290,24 triliun di akhir Desember 2016 menjadi Rp306,32 triliun di akhir Juni 2017. Artinya dalam 6 bulan, DPK dalam sistem keuangan Jateng & DIY tumbuh Rp16,07 triliun atau setara 5,54%.

DPK

Regional CEO Bank Mandiri Regional 7 wilayah Jateng-DIY Maqin Norhadin mengatakan peningkatan DPK di wilayah kerjanya tumbuh mencapai 17% per Juli 2017 (year-on-year/y-o-y). Hingga Juli pihaknya telah mengumpulkan dana mencapai Rp37 triliun. “Tahun ini kami targerkan dapat meraih DPK Rp40 triliun,” katanya.

Peningkatan DPK tidak terlepas dari strategi perusahaan yang melakukan upaya jemput bola. Cabang Bank Mandiri di daerah Jateng-DIY diminta mendatangi calon nasabah di sentra-sentra ekonomi potensial. Akibatnya dana yang meningkat signifikan adalah produk dana murah seperti tabungan.

“Kami berikan beragam program seperti  free transaksi, free administrasi dan ini menarik masyarakat,” katanya.

Direktur Operasional dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya dalam kesempatan terpisah mengatakan pihaknya terus memacu diri meski target aset di atas Rp60 triliun telah teralisasi pada Juni lalu. Per Juni, aset Bank Jateng mencapai Rp61,67 triliun.

“DPK naik 18,33% menjadi Rp50,8 triliun.  Yang menggembirakan sebesar Rp27 triliun berasal dari tabungan dan giro,” katanya.

Dalam enam bulan pertama tahun ini penyaluran kredit Bank Jateng juga tumbuh positif. Dalam laporan keuangan total pinjaman dan piutang yang diberikan mencapai Rp37,35 triliun, naik 7,15% secara year to date dari Desember 2016 yang berjumlah Rp34,86 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper