Bisnis.com, SEMARANG – PT Pertamina (persero) Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta menambah pasokan elpiji bersubsidi rata-rata 7% di daerah operasinya. Penambahan ini mengantisipasi isu kelangkaan serta persiapan menghadapi perayaan Idul Adha 2017.
Area Manager Communication & Relations Pertamina MOR IV Andar Titi Lestari mengatakan hingga Juli 2017 pihaknya telah menyalurkan 593.383 metrik ton elpiji. Jumlah ini meningkat 0,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 588.655 metrik ton. Elpiji merupakan brand merek dagang milik pertamina untuk produk Liquefied Petroleum Gas (LPG )
“Jumlah yang kami salurkan sampai Juli setara 197,79 juta tabung 3 kilogram,” kata Andar di Semarang, Senin (28/8/2017).
Pertamina MOR IV sendiri diproyeksikan menyalurkan 336,63 juta tabung LPG 3 kilogram hingga akhir 2017. Artinya penyaluran dalam 7 bulan ini, perusahaan telah merealisasi 58,75% dari penugasan.
“Kami harapkan realisasi di bawah target,” katanya.
Untuk memastikan produk subsidi ini tepat sasaran, Andar menjelaskan perusahaan menggencarkan upaya edukasi serta penguatan pengawasan. Bersama pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah maupun instansi terkait lainnya, penindakanatas penyimpangan di lapangan juga dilakukan.
“Subsidi elpiji sesuai aturan sudah jelas peruntukannya. Penggunaannya juga jelas. Konsumen dan pengguna akhirnya adalah masyarakat tidak mampu, usaha mikro kecil dan menengah serta rumah tangga. Di luar itu? Bukan” katanya.
Selain menambah pasokan kea gen penyalur di Jateng & DIY, Pertamina sendiri menggelar sejumlah operasi pasar. Dia mengatakan di daerah Solo dan Boyolali, pihaknya menambah pasokan hingga 15.000 pasar untuk menepis isu terjadi kelangkaan pasokan.
Officer Communication and Relations Pertamina MOR IV Muslim Dharmawan mengatakan pihaknya meyakini tidak terjadi kebocoran produk elpiji 3 kilogram ke produk non subsidi Pertamina Bright Gas. Pasalnya untuk produk non subsidi dengan kemasan pink ini memiliki segel hologram dengan fitur Optical Color Switch (OCS). Hologram ini akan berubah warna jika dilihat dari sisi yang berbeda.
Ketua DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Semarang M. Yanuar N. Rahman dalam kesempatan terpisah mengatakan pasokan dar pertamina relatif lancar.
Akan tetapi realisasi kekurangan produk di lapangan membuat pihaknya mencurigai adanya pengoplosan. Akan tetapi, dia mengatakan, pihaknya menyerahkan kepada pihak berwenang untuk memastikan tidak terjadi penyimpangan di pemanfaatan produk subsidi ini di Jawa Tengah.