Bisnis.com, SEMARANG—Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI menyebutkan sertifikasi profesi perajin batik paling diminati dari lima subsektor ekonomi kreatif yang sertifikasinya difasilitasi lembaga tersebut.
"Sebenarnya ada 16 subsektor ekonomi kreatif, tetapi baru lima yang kami fasilitasi sertifikasi profesinya," kata Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Regulasi Bekraf RI Ari Juliano Gema di Semarang, Kamis (31/8/2017).
Hal tersebut diungkapkannya di sela diskusi kelompok terpumpun Pengembangan Sistem Informasi Standarisasi Kompetensi Profesi Bidang Ekonomi Kreatif yang berlangsung di sebuah hotel di Semarang.
Dalam kegiatan itu, ditandai pula kerja sama antara Bekraf dan Universitas Negeri Semarang (Unnes) untuk menggarap sistem informasi sertifikasi profesi di 16 subsektor ekonomi kreatif.
Ari menyebutkan kelima subsektor ekonomi kreatif tersebut, yakni pebatik atau perajin batik, fotografi, barista atau peracik kopi, animasi, dan digital artis yang berkaitan dengan desain melalui sistem di komputer.
"Dari lima subsektor itu, paling banyak peminatnya adalah pebatik. Mungkin ada 30 persennya sendiri. Kenapa? Ya, karena ada standarisasi dalam proses pembuatan batik, seperti cara mengeringkan, menjemur," katanya.
Diakuinya, ada pebatik yang mempelajari teknik pembuatan batik secara turun temurun maupun autodidak, tetapi banyak juga yang tertarik mempelajari karena ada standar tertentu dalam proses pembuatannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel