Bisnis.com, CILACAP—Wilayah Jawa Tengah bagian selatan berpeluang terjadi hujan pada bulan September meskipun sedang berlangsung musim kemarau, kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo.
"Saat ini memang sedang berlangsung musim kemarau, namun hujan masih berpotensi terjadi. Akan tetapi, intensitas hujannya diprediksi ringan," katanya di Cilacap, Senin (4/9/2017).
Ia mengatakan berdasarkan hasil pengamatan, curah hujan pada bulan September di wilayah Jateng selatan diprakirakan berkisar 21-100 milimeter.
Khusus untuk Kabupaten Cilacap bagian selatan atau pesisir diprakirakan berkisar 21-150 milimeter, sedangkan wilayah barat-utara dan tengah berkisar 21-100 milimeter.
"Kalau curah hujan di Kabupaten Banyumas dan sekitarnya diprakirakan berkisar 21-100 milimeter," jelasnya.
Terkait dengan realisasi curah hujan di kota Cilacap khususnya yang tercatat di Kantor Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap selama bulan Agustus, Teguh mengatakan hal itu mencapai 3 milimeter dengan jumlah hari hujan sebanyak delapan hari.
Menurut dia, curah hujan di Cilacap pada bulan Agustus 2017 jauh di bawah kondisi normal yang berkisar 51-70 milimeter.
"Jadi, intensitas hujannya sangat ringan," katanya.
Lebih lanjut, dia memprakirakan musim kemarau di wilayah Jateng selatan berlangsung normal dan akan memasuki masa transisi menuju musim hujan sekitar bulan Oktober.