Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi BNI Memperluas KUR ke Sektor Produksi

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI mengaku telah merealisasikan sejumlah strategi guna memacu penyerapan kredit usaha rakyat di sektor produksi.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI mengaku telah merealisasikan sejumlah strategi guna memacu penyerapan kredit usaha rakyat di sektor produksi.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Catur Budiharto menjelaskan, dalam menjalankan strategi yang dimaksud maka pihaknya tidak bekerja sendiri melainkan melibatkan sejumlah instansi, seperti Kementerian Perindustrian.

“Kami sudah kerja sama dengan Kemenperinn dengan menggarap klaster industri kecil,” ucapnya kepada Bisnis, Kamis (14/9/2017).

Beberapa hal lain juga dijalankan bank pelat merah tersebut, seperti menggarap sektor produksi seperti pertanian menggunakan Kartu Tani disertai digitalisasi dalam proses perkreditan. Digitalisasi ini direalisasikan melalui layanan Digital Loan BNI.

Selain itu, BBNI juga masuk ke dalam program pemberdayaan ekonomi setempat. Program yang dirambah perseroan merupakan yang sudah digagas oleh pemerintah daerah setempat. BBNI turut serta guna meningkatkan efektifitas program pemda bersangkutan.

“Kami juga bekerja sama dengan perusahaan e-commers untuk membiaya pelapaknya dengan sistem pengajuan kredit digital. Pokoknya banyak yang dilakukan BNI meskipun belum semua membuahkan hasil instan,” ujar Catur.

Penyaluran KUR yang dilakukan emiten berkode saham BBNI tersebut per Juli tahun ini mencapai Rp3,7 triliun. Sebanyak 42% atau sekitar Rp1,5 triliun dari jumlah tersebut terserap oleh pelaku UKM sektor produktif seperti pertanian, perikanan, perkebunan dan lainnya. 

Secara keseluruhan, BNI mendapatkan porsi penyaluran KUR senilai Rp12 trilliun, yang terdiri dari Rp11,5 triliun KUR Ritel, Rp300 miliar KUR Mikro, dan Rp200 miliar KUR TKI. Pemerintah  menginginkan agar KUR ke sektor produksi, seperti pertanian dan perikanan porsinya mencapai 40%.

Pada Agustus tahun lalu porsi KUR untuk perdagangan besar dan eceran mencapai 68,36%. Selebihnya didistribusikan ke pertanian, perburuan, dan kehutanan sekitar 15,16%; perikanan 1,13%; industri pengolahan 4,54%; dan sektor jasa-jasa 10,82%.

Adapun per Agustus tahun ini porsi KUR untuk perdagangan besar dan eceran susut menjadi 55,63%. Penyusutan ini dibarengi dengan peningkatan porsi KUR ke pertanian menjadi 23,16%, perikanan 1,74%, industri pengolahan 6,44%, dan jasa-jasa 13,02%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : News Editor
Sumber : JIBI

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper