Bisnis.com, SALATIGA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. membiayai proyek pembangunan jalan tol ruas Semarang-Solo melalui perjanjian kredit sindikasi bersama beberapa bank dan lembaga pembiayaan nonbank.
Dari total kredit sindikasi sebesar Rp5,1 triliun yang disalurkan pada ruas tol itu, BNI mengambil porsi 26,35% atau setara dengan Rp1,35 triliun.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan jalan tol Semarang-Solo sepanjang 72,65 km memiliki nilai proyek sebesar Rp7,31 triliun. “Adapun yang dibiayai secara sindikasi total sebesar Rp5,1 triliun,” ujarnya di Salatiga, Senin (25/9/2017).
Sebagai informasi, pembangunan tol Semarang-Solo dibagi atas lima seksi, yaitu seksi I Semarang-Ungaran (beroperasi November 2011), seksi II Ungaran-Bawen (beroperasi April 2014), seksi III Bawen-Salatiga, seksi IV Salatiga-Boyolali, dan seksi V Boyolali-Kartasura.
Seksi III baru selesai proses konstruksinya dan beroperasi sejak 15 September 2017, tetapi baru diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada Senin (25/9).
Dalam perjanjian kredit sindikasi ini, BNI juga bertindak sebagai agen fasilitas dan agen jaminan. PT Trans Marga Jateng (Jasa Marga Group) merupakan perusahaan pemilik konsesi ruas tol Semarang-Solo.
Selain BNI, anggota sindikasi lainnya adalah BRI, Bank Mandiri, Bank Jateng, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Menurutnya, pembiayaan sindikasi yang diberikan BNI ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam melakukan percepatan pembangunan infrastruktur yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dia mengungkapkan pembiayaan BNI ke sektor infrastruktur per Agustus 2017 mencapai Rp88,99 triliun, dominan pada sektor ketenagalistrikan sebesar 28,8% serta jalan tol dan konstruksi sebesar 28,4%.
Di samping tol Semarang-Solo, BNI juga membiayai sejumlah jalan tol yang dibangun dan dikelola Jasa Marga antara lain tol Surabaya-Mojokerto, Bali Mandara, Medan-Kualanamu, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Gempol-Pasuruan, Pandaan-Malang, dan Manado-Bitung.
Menurut Baiquni, dukungan diberikan mulai penyediaan garansi bank, kredit talangan pembebasan tanah, hingga kredit investasi sindikasi. Baiquni mengungkapkan BNI telah menyiapkan pembiayaan hingga Rp15 triliun untuk Jasa Marga dan anak perusahaannya.
“Pembiayaan infrastruktur merupakan salah satu dari sektor-sektor utama yang mendapatkan pembiayaan BNI,” ujar Baiquni.
Pada kesempatan acara di Salatiga, BNI juga menyalurkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk Program Keluarga Harapan (PKH). Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi didampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Setidaknya terdapat 225 siswa SMA, SMK, dan siswa Paket C yang menerima KIP. Sementara itu, sebanyak 1.500 warga menerima KKS.
BNI berkomitmen untuk turut menyukseskan program-program pemerintah dalam menyalurkan berbagai bantuan dari pusat ke penerima manfaat secara langsung, mulai dari Program Indonesia Pintar (PIP) hingga PKH.
Hingga September 2017, BNI telah menyalurkan bantuan PIP kepada 1.037.351 siswa SMA dan 834.564 SMK senilai total Rp1,6 triliun.