Bisnis.com, SOLO—Maraknya kepala daerah terkena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), membuat Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo ketir-ketir.
Seluruh tamu yang hendak menemui orang nomor satu di Kota Solo inipun akan di screening. Aturan larangan membawa tas bagi tamu yang hendak menemuinya mulai diberlakukan. Aturan baru ini diterapkan guna mengantisipasi adanya oknum yang ingin mencelakainya.
“Minimal saya mempersiapkan diri saya sendiri, jangan sampai saya dikerjai orang yang tidak suka sama saya,” kata Rudy sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di rumah dinas Loji Gandrung, Senin (25/9/2017).
Larangan membawa tas diberlakukan bagi tamu saat bertemu di ruang kerja di komplek Balai Kota. Selain itu pula diberlakukan di rumah dinas Loji Gandrung serta di rumah pribadinya.
“Siapapun tamu yang datang ke saya dilarang membawa tas,” katanya.
Kasus dugaan suap yang menimpa Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko dinilai menjadi pelajaran berharga bagi dirinya dan kepala daerah lain. Tak hanya itu, Rudy juga mengimbau pejabat Pemkot dan keluarga untuk lebih waspada terhadap setiap tamu.
Surat edaran larangan membawa tas bagi tamu segera diterbitkan ke seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Menurutnya larangan tersebut efektif untuk mencegah risiko terkena suap.
“Selama ini sudah bekerja dengan tidak pernah menerima suap. Apalagi sekarang gaji dan honor masuk rekening semua,” katanya.
Guna memudahkan tamu menyimpan tas mereka, Rudy mengaku bakal menyiapkan loker khusus di depan ruang kerjanya.