Bisnis.com, SALATIGA – Pemerintah menargetkan konstruksi ruas tol Salatiga-Kartasura sepanjang 32 kilometer dapat selesai pada tahun depan dan dapat difungsionalkan untuk arus mudik lebaran 2018.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono menyatakan, pembebasan lahan ruas tol yang merupakan Seksi III dan IV dari jalan tol Semarang-Solo sepanjang total 72,64 kilometer tersebut telah mencapai 99%.
Sementara konstruksi fisiknya telah mencapai 27%, dengan rata-rata pengerjaan sebesar 300 meter per hari dengan lebar jalan 8 meter. Berdasarkan pengamatan Bisnis, pekerjaan fisik yang tengah dilakukan meliputi pembukaan lahan (landclearing), dan pekerjaan struktur untuk irigasi, drainase, dan underpass.
"Jadi kalau 32 kilometer butuh 100 hari atau tiga bulan. Dengan demikian saya ingin nanti mudik lebaran tahun depan sudah sampai Solo, fungsional atau sudah lean concrete. Jadi bukan darurat lagi," ujarnya di sela-sela kunjungan ke tol Semarang-Solo, Senin (26/9/2017).
Dalam pekerjaan fisik, pihaknya mendapatkan laporan dari badan usaha bahwa material batu split untuk pekerjaan tol ini didatangkan langsung dari luar kota seperti Banten dan Palu. Hal ini dikarenakan banyaknya pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara serentak, sehingga membuat stok batu split di daerah sekitar Salatiga menipis.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pembangunan ruas tol Salatiga-Kartasura merupakan bentuk dukungan pemerintah berupa Viability Gap Fund untuk meningkatkan kelayakan investasi ruas tol Semarang-Solo.
Namun alih-alih membangun dengan APBN sepenuhnya,dukungan konstruksi diberikan melalui penambahan ruang lingkup pekerjaan kepada PT Solo Ngawi Jaya, yang merupakan operator tol Solo-Ngawi sepanjang 90 kilometer. Sebagai gantinya, SNJ dijanjikan mendapatkan tambahan masa konsesi ruas tol Solo-Ngawi.
Adapun dari total panjang 32 kilometer, SNJ membangun sepanjang 29 kilometer sedangkan 2 kilometer dibangun oleh Ditjen Bina Marga. Kontraktor yang terlibat di antaranya PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Citra Strada,PT Eskapindo Persada.
Pada kesempatan yang sama, anggota Komisi V DPR Nusyirwan Soejono mengapresiasi kinerja cepat pemerintah dalam membangun infrastruktur jalan tol.
Dia pun optimistis target pemerintah membangun 1.000 kilometer jalan tol hingga 2019 dapat tercapai. "Target pemerintah kan sampai 2019 capaian 1.000 kilometer jalan tol, ini baru 2017 akhir itu sudah mencapai 1.096 kilometer," ujarnya.