Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astra Otoparts Optimis Pasar di Jateng Tumbuh 15%

PT Astra Otoparts Tbk. wilayah Semarang optimis pasar Jawa Tengah dapat tumbuh di atas 15%.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, SEMARANG – PT Astra Otoparts Tbk. wilayah Semarang optimis pasar Jawa Tengah dapat tumbuh di atas 15%.

Sales Operation Head Astra Otoparts (AUTO) Wilayah Semarang Sonny Widjaja mengatakan terjadi lonjakan permintaan yang signifikan dari mitra pengecer di wilayah ini. Hal itu karena terjadinya kesulitan barang murah yang biasanya masuk dari pelabuhan akibat pengetatan aturan impor oleh pemerintah.

“Banyak produk murah yang tidak bisa masuk semudah dulu. Akibatnya pedagang mengupgrade kualitas sparepartnya,” kata Sonny, Selasa (3/10/2017).

Dia mengatakan, sebagai perusahaan yang comply (menaati) akan aturan yang ada, maka AUTO tidak mengalami hambatan di pelabuhan ketika mendatangkan bahan baku. Akan tetapi tingginya permintaan disaat yang sama harus berhadapan dengan kenaikan harga bahan baku.  

“Bahan mentah mulai naik, sehingga harga barang terpaksa kami sesuaikam harga,” katanya. Saat ini produk yang mendominasi penjualan merupakan suku cadang sepeda motor.

Produk ini mendominasi 80%  penjualan di Jawa Tengah. Sedangkan sisanya sebanyak 20% tersebar untuk penjualan suku cadang mobil, ban mobil hingga pemenuhan ketersediaan suku cadang bengkel-bengkel resmi Astra.

“Untuk ban sumbangannya untuk pendapatan masih kecil, baru berkisar 2%-3%,” katanya.

Dia mengatakan dengan meningkatnya kinerja ini maka pihaknya menargetkan dapat meraup laba Rp1 miliar percabang yang ada di Jawa Tengah. Sedangkan omset yang ditargerkan mencapai Rp8 miliar percabang setiap bulannya.

“Saat ini kami sudah over 5%, tapi karena peningkatan permintaannya tiba-tiba kami melakukan pengaturan pasokan sesuai kapasitas produksi maksimal kami,” katanya.

Bambang Pranoto Purnomo, Direktur PT Matra Semar, perusahaan konsorsium yang menjadi pengelola BRT Trans Semarang mengatakan pemerintah perlu melindungi para pengusaha angkutan umum.

Perlu langkah nyata keberpihakan kepada para pengusaha, sehingga memperoleh penghasilan yang layak dan melakukan investasi ulang kepada armadanya. “Sekarang dengan penumpang yang minim bagaimana mau investasi?,Untuk dibawa pulang saja sudah syukur,” katanya.

Dia mengharapkan kenaikan harga sparepart diiringi dengan semakin sedikitnya penumpang angkutan umum perlu dicarikan jalan kelaurnya. Selain itu diharapkan ada perlindungan atas trayek yang diberikan kepada para pengusaha angkutan.

Ia juga mengharapkan dilakukan integrasi antar moda angkutan massal dengan melibatkan operator eksisting hingga masyarakat memperoleh angkutan yang nyaman dan aman dari rumah sampai tempat tujuan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper