Bisnis.com, JAKARTA – Kontribusi premi dari pemasaran produk asuransi jiwa berbalut investasi atau unit-linked PT BNI Life Insurance meningkat signifikan yang didorong tingginya minat pasar terhadap produk tersebut.
Plt. Direktur Utama PT BNI Life Insurance (BNI Life) Geger N. Maulana mengatakan hingga saat ini kontribusi premi dari pemasaran produk unit-linked mencapai 40%, sedangkan kontribusi terbesar masih berasal dari asuransi jiwa tradisional.
Meskipun, produk unit-linked bukan penyumbang terbesar terhadap total pendapatan premi perusahaan, tetapi dia mengungkapkan pendapatan premi dari pemasaran produk tersebut meningkat signifikan.
“Pendapatan premi dari pemasaran produk unit-linked naik hingga 25% jika dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya,” kata Geger kepada Bisnis, Rabu (4/10/2017).
Menurutnya, potensi pasar yang masih besar mendorong perusahaan untuk memacu pemasaran produk unit-linked. Untuk menarik minat masyarakat, dia mengungkapkan pihakya akan menyiapkan paket pemasaran khusus.
Sepanjang 2017, BNI Life menargetkan pertumbuhan premi di kisaran 40—50% jika dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp4,74 triliun. Dari target tersebut, hingga Agustus 2017, perusahaan telah membukukan pendapatan premi Rp3,5 triliun atau tumbuh 18% secara year on year (yoy).
“Peningkatan premi didorong oleh kenaikan produktifitas dari saluran bancassurance, dan inovasi produk,” kata Geger.