Bisnis.com, YOGYAKARTA – Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun BPD DIY per September 2017 mencapai Rp8,4 triliun.
Dana pihak ketiga (DPK) itu naik 12,17% dibandingkan dengan September tahun lalu (year-on-year/ y-o-y) sebesar Rp7,5 triliun. Komposisi tabungan mendominasi, yakni sebesar 55,75% dari total DPK. Pada September tahun ini tabungan mencapai Rp4,6 triliun, meningkat 9% y-o-y yang sebesar Rp4,3 triliun.
“Per September ini sudah tercapai 96% dari total target, tersisa 4%. Kami optimistis tercapai,” kata Direktur Utama BPD DIY Bambang Setiawan, Kamis (5/10/2017).
Menurutnya, tabungan meningkat karena layanan tabungan dibuat sangat mudah bagi nasabah dengan persebaran 36 ATM. Produk tabungan pun dibuat sespesifik mungkin, misal tabungan pegawai dan karyawan untuk persiapan pascapurna tugas, tabungan untuk persiapan pendidikan, dan tabungan calon jamaah haji.
Untuk meningkatkan DPK, Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPD DIY) gencar menambah jumlah nasabah, utamanya anak muda. Bambang menargetkan jumlah nasabah BPD DIY hingga akhir tahun ini mencapai 1 juta. Saat ini jumlah nasabah sekitar 800.000, didominasi nasabah berusia 30 tahun-50 tahun.
Bambang mengatakan BPD DIY sedang mengembangkan e-cash via ponsel dan cash management syste untuk pemerintah daerah dan korporasi besar. Targetnya, tahun ini layanan elektronik itu sudah bisa diluncurkan. Bank BUKU II itu juga sedang menjajaki kerja sama e-money dengan Bank Mandiri, setelah bekerjasama dengan BCA.
“Mobile banking juga sudah jadi, sedang diajukan izinnyake OJK,” kata Bambang.