Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan runway Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo diklaim sudah memasuki tahap konstruksi.
Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan pembebasan lahan juga sudah mencapai lebih dari 96% dengan menggunakan sistem konsinyasi. "Sudah ke arah konstruksi bulan ini, enggak ada masalah," kata Sri Sultan di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (10/10/2017).
Sistem konsinyasi atau menitipkan ganti rugi di pengadilan, telah menjadi solusi dari diberlakukannya Peraturan Presiden No. 71/2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta tersebut bertujuan untuk mengatasi permasalahan kekurangan kapasitas Bandara Adi Sutjipto yang sudah terlalu penuh.
Nantinya, Bandara Internasional Yogyakarta yang dibangun di atas lahan seluas 587 hektar melalui dua tahap. Pada tahap I akan memiliki terminal seluas 130 ribu meter persegi berkapasitas hingga 15 juta penumpang per tahun, dengan runway sepanjang 3.250 meter, dan apron berkapasitas 35 unit pesawat.
Pada pengembangan tahap II, terminal akan dikembangkan menjadi 195 ribu meter persegi yang mampu menampung hingga 20 juta penumpang per tahun, runway 3.600 meter, dan apron yang bisa diparkiri hingga 45 unit pesawat.