Bisnis.com, SEMARANG – Astra Motor Jawa Tengah menargetkan dapat memperkuat market share di wilayah ini. Saat ini market share perusahaan naik dari 82% menjadi 85%.
Kepala Wilayah Astra Motor Jawa Tengah, Yohanes Kurniawan mengatakan saat ini terjadi pelemahan permintaan sepeda motor di area wilayah ini. Akan tetapi, pihak Astra Motor sebagai main dealer Astra Honda Motor (AHM) berhasil menjaga tingkat penjualan sehingga secara persentase meningkatkan market share.
“Target ini tidak gampang karena perekonomian cukup menantang. Dibandingkan [permintaan sepeda motor wilayah lain di pulau] Jawa pada umumnya, Jawa Tengah lebih baik,” kata Kurniawan di Semarang, Jumat (20/10/2017).
Dia mengatakan capaian ini maka setiap bulannya Astra Motor mengirim rata-rata 40.000 unit ke konsumen dalam area pemasarannya. Tahun ini sendiri, Yohanes mengatakan pihaknya menargetkan dapat menjual 500.000 unit hingga akhir tahun.
“Kami sudah 75% per triwulan III/2017. Di triwulan IV hitungan kami masih inline. Outlook kami masih optimis dapat memenuhi target,” katanya.
Menurutnya, Honda akan mengenalkan beberapa varian baru di akhir tahun, sehingga akan terjadi lonjakan permintaan. Pihaknya juga terus memperkuat value added ke nasabah, sehingga hubungan dengan pelanggan dapat diperkuat.
“Kami di Jawa Tengah selain memberikan oli gratis hingga 2 tahun, juga memberi asuransi gratis untuk satu keluarga secara cuma-cuma. Selain itu kami punya Honda Care 24 jam. Siap dipanggil any time jika ada kendala,” katanya.
Sementara untuk produk yang dominan diserap pasar, Kurniawan mengatakan pasar Jateng didominasi permintaan produk matik. Jenis kendaraan ini mencapai 90% dari penjualan, sedangan varian yang paling banyak dipesan yakni jenis Honda Beat yang mencapai 30%-35%.
Berikutnya permintaan akan jenis Vario. Sementyara untuk motor bebek (cub) dan jenis sport berkisar 10%-12,5%. “Sport lebih dominan sedikit,” katanya. Dengan capaian ini, kata dia, Astra Motor Jawa Tengah memberikan kontribusi 12,5%-13,5% penjualan Honda secara nasional.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), total penjualan sepeda motor hingga bulan ke sembilan tahun ini tercatat 4,34 juta unit, turun tipis 0,25% dibandingkan capaian pada periode Januari-September tahun lalu yang 4,35 juta unit. Akan tetapi data penjualan September secara nasional yang anjlok 1,65% dari bulan yang sama 2016.
Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala menambahkan, secara umum penjualan bulan lalu terbilang stabil. Menurutnya, penurunan 1,65% masih wajar, apalagi hari kerja pada bulan lalu terpangkas. “Kalau bulan lalu tidak ada libur tentu hasilnnya minimal sama dengan Agustus. Jadi penurunan ini masih wajar dan bukan hal buruk. Bulan ini pasti terangkat karena tidak ada hari libur,” ujarnya.