Bisnis.com, SEMARANG – PT Indonesia Power menyasar layanan jasa dan perawatan pembangkit listrik di kawasan industri termasuk Kawasan industri kendal di Jawa Tengah.
Direktur Utama Indonesia Power (IP) Sripeni Inten Cahyani mengatakan pihaknya melihat potensi bisnis yang besar dalam paket jasa pelayanan bagi perusahaan listrik swasta (Independent Power Producers/IPP) ini.
Untuk itu IP sebagai anak usaha PT PLN (persero) tengah merampungkan skema bisnis dengan layanan pemeliharaan hingga sebagai operator terutama di kawasan industri yang merencanakan memiliki pembangkit sendiri.
“Kalau IPP menyiapkan pemeliharaan sendiri mahal. Mencetak tenaga handal pemeiliharaan pembangkit butuh waktu. Maka [jasa IP] bisa dipaketkan. Sehingag IPP tinggal enak untuk produksi listriknya, bahkan kalau mau kami bisa menjadi operatornya,” kata Sri di sela-sela pengumuman jawara Kompetisi Operation & Maintenance Excellence dan Museum Rekor Pembangkit di Lingkungan PLN di Semarang, Kamis (25/10/2017).
Meski begitu, Sri belum bersedia menyebutkan potensi pendapatan dari lini bisnis ini. Meski begitu, ia mengatakan pihaknya menyiapkan skema biaya jasa yang paling kompetitif dalam industri.
“Mudah-mudahan di 2018 [efektif dimulai]. Kami ingin masuk seperti ke Kawasan Industri Kendal misalnya [yang merencanakan memiliki pembangkit sendiri],” katanya.
Lebih lanjut, Sri menjelaskan saat ini Indonesia Power mengelola 80-90 mesin pembangkit di 22 lokasi. Pembangkit ini merupakan milik Indonesia Power juga pembangkit milik PLN. Untuk itu perusahaan membelanjakan Rp3,5 triliun-Rp4 triliun setiap tahunnya. Dari pembangkit yang dilakukan perawatan dan pengelolaannya ini, Indonesia Power memproduksi listrik sebesar 15.000 megawatt.
