Bisnis.com, SEMARANG – PT Smartfren Telecom menyatakan akan memfokuskan pengembangan jaringan 4G setelah pemadaman layanan pada jaringan CDMA resmi dilakukan per 1 November 2017 pukul 00.01 WIB.
Regional Head North Central Java PT Smartfren Telecom Arinto Utama mengatakan semenjak 1 November maka para pengguna smartfren yang masih tersisa tidak lagi dapat menggunakan layanan data seperti selama ini terjadi. Sedangkan layanan suara dan SMS akan mati total pada 13 November mendatang.
“Ini berlaku secara nasional, Kemarin kami masih mengakomodir [pelanggan CDMA yang belum migrasi ke 4G LTE sehingga] mereka karena masih bisa menggunakan. Mereka [pelanggan] bilang untuk apa migrasi kalau masih bisa digunakan, kali ini benar-benar mati,” kata Arinto disela peluncuran 3 produk headseat terbaru dari Smartfren di Semarang, Rabu (1/11/2017).
Dia mengatakan untuk di area Jawa Tengah di sebelah Pantai utara terdapat 15.000 nomor pelanggan Smartfren dengan nomor CDMA. Dari jumlah ini telah rampung migrasi sebanyak 9.900. Ia berharap sebelum 13 November mendatang seluruh pelanggan bermigrasi penuh ke jaringan 4G.
Arinto mengatakan perusahaan menyediakan dua cara utama untuk migrasi bagi pelanggan yang masih bertahan pada jaringan CDMA ini. Upaya pertama melalui pembelian kartu perdana 4G kemudian dilakukan migrasi melalui sistem SMS.
Sedangkan cara kedua dengan mendatangi konter Smartfren terdekan. Dengan kedua cara ini pelanggan Smartfren tetap akan mempertahankan nomor hpnya sesuai nomor CDMA. “Mematikan CDMA ini membuat kami akan ada ruang kelebihan kapasitas. Ini menambah daya saing kami [untuk lebih agresif],” katanya.
Dia mengatakan saat ini secara nasional per akhir 2016, jumlah pelanggan Smartfren mencapai 11,1 juta pelanggan. Dengan pelonggaran ini, maka untuk di Jawa Tengah bagian utara saja, pihaknya menargetkan jumlah pelanggan meningkat sebanyak 2 juta pelanggan.
Belanja modal yang disiapkan untuk ekspansi ini berkisar sebesar Rp1 triliun – Rp1,5 triliun secara nasional.
Arinto menjelaskan ekspansi yang tinggi ini diiringi dengan penguatan strategi perusahaan menyasar segmen low end. Terutama untuk pengguna dengan market ponsel di bawah Rp1 juta. Bahkan untuk melayani segmen ini Smartfren menyiapkan produk 4G yang dibandrol di bawah Rp400.000 dengan imbal balik gratis pulsa 30% setiap pengisian ulang mulai dari Rp30.000 perbulannya.
“Kami menyasar market 20% dari pengguna smartphone di Indonesia [yang termasuk segmen low end]. Dari jumlah ini kami menyasar sekitar 50%, karena ini fitur terbaru [dapat menggunakan layanan 4G],” katanya.