Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) siap membenamkan modal sebesar Rp6 triliun secara bertahap untuk pengembangan Pelabuhan Kendal, Jawa Tengah. Pelindo III kini tengah menunggu hasil kajian dari pihak ketiga yang diharapkan rampung dalam enam bulan mendatang.
Direktur Utama Pelindo III, IGN Askhara Danadiputra mengatakan perseroan tengah memerlukan opini pembanding terkait penurunan muka tanah atau land subsidence. Askhara Danadiputra atau biasa dipanggil Ari Askhara mengungkapkan, perseroan sebetulnya tinggal mengulas kajian yang sudah ada milik pengembang kawasan industri di Kendal.
"Kami perlu second opinion karena dari kajian sebelumnya itu tidak ada landsubsidence," terang Ari kepada Bisnis, dikutip Minggu, (28/1/2018).
Sebagaimana diketahui, ihwal penurunan muka tanah merupakan hal krusial bagi operator pelabuhan berbasis di Surabaya tersebut karena memerlukan biaya tambahan. Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang misalnya, Pelindo III perlu merogoh kocek hingga Rp250 miliar setiap dua tahun guna mengatasi penurunan yang mencapai 17 cm per tahun.
Ari menerangkan, setelah kajian rampung, Pelindo III akan mengajukan Detail Engineering Desain (DED) atau Proyek Perencanaan Fisik kepada Pemerintah Kabupaten Kendal. Bila tidak ada aral melintang, pengembangan Pelabuhan Kendal menjadi pelabuhan internasional bisa dimulai.
Saat ini, Pelabuhan Kendal yang dimiliki Pemkab Kendal sudah beroperasi melayani angkutan penyebrangan ke Kumai, Kalimantan Tengah dan Kepulauan Karimun Jawa. Kedalaman atau draft masih dangkal sekitar empat meter sehingga perlu dikeruk agar kapal besar bisa bersandar.
Di akhir Desember 2017 lalu, Pelindo III telah meneken nota kesepahaman dengan Pemkab Kendal untuk mengembangkan Pelabuhan Kendal. Lingkung kerja sama mencakup pembangunan, pengoperasian, investasi, pendanaan, dan penyertaan modal untuk Pelabuhan Kendal.