Bisnis.com, SEMARANG - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Jateng DIY menargetkan pertumbuhan pendapatan mencapai 20% pada 2018. Hal tersebut dirasa relevan karena tahun lalu target selalu tercapai lebih dari 100%.
Vice President PT Telekomunikasi Jateng DIY Joko Raharjo mengatakan, pihaknya optimis pertumbuhan pendapatan mencapai 20% dapat tercapai ditunjang dengan beberapa layanan prima yang diberikan oleh Telkom.
Joko menambahkan, total pelanggan Telkom di Jateng berjumlah 2 juta pengguna yang tersebar seluruh kabupaten/kota. Namun dia menargetkan pelanggan Telkom terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
"Kami cukup optimis menghadapi tahun 2018 karena layanan prima terus diberikan agar masyarakat semakin setia menggunakan Telkom, dan diharapkan pelanggan dapat terus bertambah," kata Joko kepada Bisnis Kamis (15/3/2018).
Sementara itu, Telkom mengklaim jangkauan sinyal sudah mencapai tiap kecamatan di 35 kabupaten/kota seluruh Jawa Tengah. Hal ini bukti komitmen Telkom untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan setianya.
Telkom tahun ini tengah menargetkan semua daerah baik di Jateng dan DIY semua tersentuh jaringan data baik itu 3G maupun 4G. Untuk itu, dia saat ini sedang melakukan berbagai perbaikan BTS agar kualitas jaringan lebih maksimal.
"Kami mempunyai 10.000 jaringan BTS di seluruh Jawa Tengah serta mengoptimalkan layanan fix broadband dan mobile broadband untuk mengcover semua layanan 3G dan 4G Telkomsel yang sudah menjangkau seluruh kecamatan di Jateng," tuturnya.
Saat ini lanjut Joko pembangunan BTS bukan menjadi prioritas. Sebab, Telkom lebih memilih bekerjasama dengan hotel dan beberapa pemilik gedung tinggi untuk memasang komponen BTS. Cara ini dinilai lebih efektif dibandingkan dengan membangun BTS dengan biaya yang tentunya tidak murah.
Tekhnologi terbaru 4G tidak memiliki jangkauan yang luas dan bekerjasama dengan para pemilik gedung merupakan solusi terbaik. Sebab jangkauan sinyal 4G hanya 2 kilometer berbeda dengan sinyal 2G yang bisa mencapai 5 kilometer.
"Efisiensi terus kami lakukan salah satunya bekerjasama dengan pemilik gedung bertingkat guna mengoptimalkan layanan agar lebih prima. Dengan banyaknya perangkat BTS yang dipasang di gedung bertingkat maka dipastikan sinyal 4G semakin kuat," tegasnya.
Selain lebih efisien, pemerintah kota dan kabupaten di Jateng juga membatasi pembangunan BTS karena dinilai mengangu aktivitas masyarakat akibat radiasi yang ditimbulkan. Pembangunan BTS secara berlebihan juga merusak tatanan kota karena banyaknya tower.
"Jika banyak BTS yang dibangun kota tak akan nampak indah karena banyak tower. Kami rasa jumlah 10.000 BTS sudah cukup menjangkau seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah," katanya.