Bisnis.com, YOGYAKARTA—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan beberapa wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai masuk musim kemarau.
"Saat ini mulai masuk musim kemarau meskipun bertahap," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Djoko Budiono di Yogyakarta, Minggu (28/4/2018).
Menurut Djoko, awal musim kemarau terjadi secara bertahap hingga akhir Mei. Dimulai dari bagian timur-selatan Yogyakarta dengan curah hujan kurang dari 50 milimeter per dasarian, selanjutnya tengah-barat dan terakhir di utara Yogyakarta.
"Paling awal terutama Gunung Kidul bagian timur-selatan, kecuali Kecamatan Gedangsari dan Ngawen bagian utara," kata dia.
Selanjutnya, sebagian wilayah Kabupaten Kulon Progo meliputi Temon bagian timur, Kokap bagian timur, Wates, Pengasih, Panjatan, Lendah, Galur, Sentolo, serta Nanggulan. Adapun paling akhir kemarau terjadi di Pakem bagian utara atau kawasan Gunung Merapi.
Meski sudah memasuki awal kemarau, potensi cuaca ekstrem masih muncul tetapi dalam skala lokal seperti di wilayah Kulon Progo dan Sleman bagian utara. Masyarakat diharapkan tetap mewaspadai potensi munculnya hujan sedang-lebat, angin kencang, serta peningkatan tinggi gelombang laut.
Potensi cuaca ekstrem akan berkurang besar ketika semua wilayah DIY sudah masuk musim kemarau.
"Masyarakat diimbau untuk mempersiapkan diri terkait dengan awal masuknya musim kemarau. Para petani harus bisa mengatur pola tanam yang sesuai dengan iklim yang berlangsung," kata dia.