Bisnis.com, SEMARANG — Kalangan bisnis di Provinsi Jawa Tengah menyambut positif kehadiran terminal baru Bandara Ahmad Yani, Semarang. Mereka menilai infrastruktur tersebut akan memberikan daya dongkrak yang besar bagi perekonomian provinsi tersebut.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng Frans Kongi mengatakan, kehadiran terminal yag lebih modern dan luas tersebut akan semakin memperkuat citra Jateng sebagai primadona investasi di Indonesia. Dia memperkirakan, dengan adanya bandara berskala internasional tersebut, tingkat kunjungan pebisnis maupun wisatawan asing akan semakin meningkat.
“Yang paling cepat terdongkrak adalah sektor jasa terutama perhotelan. Selanjutnya, dengan meningkatnya jumlah rute penerbangan internasional, investor asing akan semakin nyaman dan mudah untuk mengakses Jateng, ekonomi pun terdongkrak,’ ujarnya, Kamis (7/6/2018).
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) wilayah Jateng dan DIY Ari Wibowo mengatakan, kehadiran terminal baru yang diiringi oleh naiknya kapasitas penumpang terutama kargo, akan semakin meningkatkan arus barang masuk dan keluar di Jateng. Selain itu, lanjutnya, daya saing Jateng di mata internasional akan semakin meningkat.
“Harapan kami, rute-rute baru penerbangan langsung menuju ke kota atau negara lain meningkat, sehingga tidak perlu lagi transit ke Surabaya atau Jakarta. Supaya logistik cost makin rendah dan arus pengiriman barang semakin cepat,” katanya.
Senada, Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Jateng Heru Isnawan memperkirakan, akan ada kenaikan tingkat okupansi hotel di Semarang dan daerah sekitarnya, seiring meningkatnya kapasitas bandara baru tersebut. Di sisi lain, dia memprediksi pertumbuhan bisnis sektor jasa, selain perhotelan akan turut meningkat.
“Kenaikan kapasitas penumpang terminal baru ini akan berkorelasi dengan meingkatnya jumlah orang yang akan masuk ke Semarang. Ujungnya sektor jasa akan sangat menikmati fenomena tersebut,” ujarnya.
Seperti diketahui Bandara Internasional Ahmad Yani telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (7/6) dan sudah mulai beroperasi pada Rabu (6/6). Terminal baru yang menghabiskan dana Rp930 miliar dari total anggaran pembangunan bandara yang mencapai Rp 2,2 triliun tersebut ditargetkan dapat menampung 7 juta penumpang per tahun. Kapasitas tersebut naik pesat dari terminal lama hanya mencapai 800 ribu penumpang per tahun.
Bangunan terminal baru Bandara Ahmad Yani memiliki luas 58.652 meter persegi, serta apron baru yang mampu menampung 12 pesawat. Selain itu, terminal ini dilengkapi dengan 30 konter check-in, 8 eskalator, 8 elevator, 2 travelator, serta 3 buah garbarata. Selain itu tersedia pula gedung parkir yang mampu menampung 1.200 kendaraan.
Melalui fasilitas tersebut, diharapkan pengguna jasa bandara akan semakin nyaman berada di bandara. Potensi pertumbuhan penumpang sebesar 10 persen tiap tahunnya juga dapat diakomodir oleh keberadaan terminal dan infrastruktur baru Bandara Ahmad Yani, yang diposisikan sebagai bandara bisnis dan industri.