Bisnis.com, SUKOHARJO–Operasi pasar (OP) daging ayam potong yang digelar Kementerian Perdagangan (Kemendag) saat menjelang Lebaran tak mempan menurunkan harga daging ayam potong di pasaran.
Harga daging ayam potong di Soloraya menembus Rp45.000 per kilogram (kg) pada beberapa hari menjelang Lebaran. Lonjakan harga daging ayam direspons Kemendag yang menggandeng pengusaha ayam dengan menggelar OP daging ayam di tujuh lokasi di Kota Solo dan Kabupaten Boyolali.
Hal itu dilakukan untuk menstabilkan harga daging ayam menjelang dan setelah perayaan Lebaran. Namun, hingga tiga hari setelah Lebaran atau H+3, harga daging ayam di pasar tradisional di Sukoharjo masih bertahan tinggi yakni Rp45.000 per kg.
“Harga daging ayam belum turun, masih tinggi. Bisa jadi, tingginya harga daging ayam bakal bertahan hingga sepekan setelah Lebaran,” kata seorang pedagang ayam potong di Pasar Ir. Soekarno, Jarno, saat berbincang dengan JIBI, Selasa (19/6/2018).
Kenaikan harga daging ayam saat Lebaran tahun ini lebih tinggi dibanding saat Lebaran pada tahun sebelumnya. Pada Lebaran 2017, kenaikan harga daging ayam mencapai Rp40.000 per kg. Harga daging ayam tak pernah menembus di atas Rp40.000 per kg saat Lebaran.
Jarno tak mengetahui secara jelas penyebab utama membumbungnya harga daging ayam di pasaran saat Lebaran tahun ini. “Kenaikan harga daging ayam saat Lebaran tahun ini tak terbendung. Mudah-mudahan harga daging ayam segera kembali normal setelah perayaan Lebaran,” ujar dia.
Jarno tak memungkiri salah satu penyebab kenaikan harga daging ayam lantaran tingginya tingkat permintaan menjelang Lebaran.
