Bisnis.com, SEMARANG - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Jawa Tengah hari ini Selasa (24/7/2018) menetapkan pasangan nomor urut satu Ganjar Pranowo dan Taj Yasin menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng periode 2018—2023.
Ketua KPU Jawa Tengah Joko Purnomo mengatakan perolehan suara pasangan Ganjar-Yasin pada pilgub 2018 sebanyak 10.362.694 suara atau 58,78% dari total 17.630.687 pemilih yang memberikan hak suaranya pada Pilgub 27 Juni 2018.
Joko mengungkapkan ada peningkatan partisipasi pemilih yang cukup banyak pada Pilgub kali ini. Pada 2013, tercatat presentase pemilih yakni 56,15% dan pada 2018 naik menjadi 73,2% pemilih yang turut berpartisipasi pada Pilgub 2018.
“Tentu meningkatnya partisipasi pemilih ini tak lepas dari kerja keras semua pihak. Kita ciptakan Pilgub sebagai gawe bersama sehingga pelaksanannya guyub, dan Pilgub Jateng ini adem ayem,” ujarnya hari ini Selasa (24/7/2018).
KPU Jawa Tengah hari ini menggelar Sidang Pleno Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih dalam Pilgub Jateng Tahun 2018.
Pasangan Ganjar-Yasin ditetapkan melalui berita acara nomor 247/HK.03.1-BA/33/Prov/VII/2018 tentang Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng tahun 2018. Dari berita acara itu dibuat keputusan KPU JATENG Nomor 30/HK. 03.1-Kpt/33/Prov/VII/2018. Pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih direncanakan akan digelar pada 17 September mendatang.
Berdasarkan data rekapitulasi final KPU Provinsi Jawa Tengah, jumlah suara sah yang masuk di Pemilihan Gubernur Jawa Tengah Periode 2018-2023 mencapai 17.630.687 suara.
Pasangan dengan nomor urut 1 H. Ganjar Pranowo SH MIP—H Taj Yasin meraih 10.362.694 suara atau 58,78%.
Adapun asangan nomor urut 2 H. Sudirman Said—Dra. Hj Ida Fauziah meraih 7.267.993 suara atau 41,22%. (lihat foto)
Sementara itu, Gubernur terpilih Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pada periode keduanya ini tetap akan melanjutkan tugas yang masih tersisa di masa jabatan sebelumnya. Terutama terkait politik anggaran yang sudah mulai dibahas. Ganjar yang akan kembali mempimpin Jawa Tengah bersama pasangannya Taj Yasin juga mengatakan tidak akan membentuk tim transisi.
“Saya sudah mulai melakukan pengenalan-pengenalan pada Gus Yasin sehingga dua kali beliau sudah dua kali kita ajak untuk mencermati politik anggaran, karena saya tidak membentuk tim transisi,” ujarnya saat ditemui usai Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih di Aula Kantor KPU Jawa Tengah.
Pengenalan politik anggaran itu ungkapnya dilakukan agar apa yang menjadi program bersama pada periode kedua kali ini bisa terakomodasi secepatnya pada 2019.
Taj Yasin yang turut mendampingi juga mengatakan jika ia siap bekerja bersama Ganjar untuk melaksanakan program-program kampanyenya dan membangun Jawa Tengah.
“Karena satu kesatuan pastinya sudah masuk program-programnya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
