Bisnis.com, SEMARANG - Sektor energi mendominasi 37% realisasi penanaman modal asing (PMA) di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) sepanjang periode 2013 hingga kuartal I/2018.
Berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, investasi untuk kelistrikan, gas, dan air memiliki porsi 37% dalam realiasi PMA sepanjang periode tersebut. Persentase itu melampaui industri tekstil yang memiliki porsi 14%, kimia dan farmasi 7%, maupun transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi sebesar 6%.
Untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN), investasi untuk kelistrikan, gas, dan air pun cukup dominan dengan porsi sebesar 17% disusul oleh konstruksi 14%, kimia dan farmasi 13%, industri makanan dan minuman 12%, serta transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi sebesar 12%.
Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian DPMPTSP Jateng Didik Subiantoro mengatakan sektor energi memiliki peran penting dalam peningkatan realisasi investasi di Jateng. Pasalnya, proyek yang dikerjakan untuk sektor energi seperti pembangkit listrik memiliki nilai yang sangat tinggi.
Ada pun angka yang telah dicatat oleh pihaknya merupakan investasi yang telah dikeluarkan. Dengan demikian, potensi penambahan porsi investasi dari sektor energi cukup tinggi karena sebagian besar proyek masih dalam tahap awal pengerjaan.
"Energi ini investasinya besar-besar semua. Sekarang masih proses pembangunan dan yang dicatat itu baru angka-angka real," ujar Didik melalui keterangan resminya Rabu (25/7/2018).
Dia mencontohkan nilai investasi proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang berkapasitas 2x1.000 megawatt (MW) yang sedang dalam tahap pembangunan masih tercatat sebagian. Adapun nilai investasi proyek pembangkit tersebut rencananya mencapai US$4 miliar.
Meskipun energi menjadi sektor yang masih dominan, beberapa sektor lain yang menopang produk unggulan Jateng seperti tekstil maupun alas kaki terus menunjukkan perkembangan yang baik.
"Kita tentunya mengandalkan juga produk unggulan kita. Tekstil Jateng masih unggul, begitu juga makanan dan minuman. Terbaru ini alas kaki," tuturnya.