Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jembatan Timbang Ajibarang Kembali Dioperasikan

Sudah dua minggu ini, jembatan timbang di Ajibarang saya hidupkan.
Jembatan timbang./Ilustrasi-Antara
Jembatan timbang./Ilustrasi-Antara

Bisnis.com, PURWOKERTO – Kementerian Perhubungan kembali membuka jembatan timbang di Ajibarang karena banyaknya keluhan warga Bumiayu terkait dengan kendaraan dari arah Cilacap, Purbalingga, dan Banyumas, Jawa Tengah, yang kelebihan muatan dan ukuran (ODOL).

"Jadi, kemarin mereka (warga Bumiayu, red.) mengancam mau menutup jalan. Sudah dua minggu ini, jembatan timbang di Ajibarang saya hidupkan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (13/8/2018).

Ia mengatakan jika sebenarnya jembatan timbang di Ajibarang akan direlokasi karena tempatnya terlalu kecil. Oleh karena belum ada pergerakan lelang untuk relokasi, kata dia, jembatan timbang Ajibarang dihidupkan atau dibuka kembali.

"Tahun ini yang sudah saya hidupkan sampai bulan Agustus sudah ada 11 jembatan timbang di seluruh indonesia. Kemudian bulan Sepetember nanti ada 43 jembatan timbang, kemudian akhir tahun 2018 ada 92 jembatan timbang," katanya.

Lebih lanjut, Budi mengakui jika saat sekarang, pihaknya agak masif dan lebih konsentrasi terhadap permasalahan ODOL meskipun banyak masyarakat yang mempertanyakan kenapa baru sekarang.

Menurut dia, regulasi terkait dengan ODOL sebenarnya sudah lama ada namun pengawasannya selama ini belum efektif.

"Makanya sekarang kami lakukan supaya efektif lagi. Saya sudah komunikasi dengan semua asosiasi kemudian dengan Organda, Apindo, bahkan dengan Kadin. Di Jakarta, saya dengan pusat-pusat industri sudah saya lakukan semuanya," katanya.

Ia mengatakan pihaknya saat sekarang sedang menyiapkan prototipe jembatan timbang yang ideal di Balonggandu, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Menurut dia, jembatan timbang seharusnya dilengkapi dengan gudang untuk menampung muatan yang diturunkan karena melebihi kapasitas.

Akan tetapi saat sekarang, kata dia, muatan yang diturunkan itu diangkut truk lain yang telah disiapkan.

"Itu yang kelebihan 100 persen karena hasil evaluasi kita, untuk 100 truk yang masuk jembatan timbang itu, yang lebih dari 100 persen itu ada 2,5 persen. Jadi dia memang sangat berat sekali, dia tidak mengutamakan keselamatan dan kerusakan tapi lebih utama pada keuntungan dia," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper