Bisnis.com, SEMARANG--Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah menyatakan telah melakukan penyerapan gula petani sebanyak 2.100 ton dari target sebanyak 38.000 ton.
Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jateng Sugit Tedjo Mulyono mengatakan sempat terjadi perbedaan pandangan antara pihaknya dengan Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI). Namun, hal tersebut sudah menemukan titik temu, sehingga penyerapan bisa berjalan.
"Kemarin-kemarin ada sedikit perbedaan, tapi sekarng sudah ada titik temu. Hanrganya Rp9.700 per kilogram sesuai dengan pemerintah," katanya, Senin (13/8/2018).
Selain itu, ada sedikit perubahan mekanisme dalam penyerapan gula dari petani tersebut. Kini, gula yang diserap tidak perlu disurvei terlebih dahulu.
"Bulog menyerahkan kepada PG [pabrik gula] dengan standard SNI. Hari ini kami sudah menyerap sekitar 2.100 ton dari rencana 38.000 ton," tuturnya.
Dia menjelaskan pihaknya bisa melakukan penyerapan sepanjang ada setifikat SNI. Adapun gula yang sudah terserap berasal dari daerah Pati, Tasikmadu, dan Pekalongan.
Baca Juga
Sugit menuturkan penyerapan tersebut dilakukan untuk stabilisasi harga. Pasalnya, stok gula bulog masih cukup banyak.
"Ini tujuannya untuk melindungi petani. Sebagai bentuk keberpihakan pemerintah melalui Bulog, kami wajib beli. Nanti itu jadi stok," ujarnya.