Bisnis.com, YOGYAKARTA -- Jelang Iduladha, harga daging sapi di Daerah Istimewa Yogyakarta stabil, sekitar Rp115.000 hingga Rp120.000 per kilogram.
Tingkat harga tersebut merupakah hasil pantauan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di di seluruh pasar hewan dan pasar tradisional di DIY sepanjang 9-15 Agustus 2018. Harga itu sejalan dengan hasil survei PIHPS Nasional yang menunjukkan harga Rp117.500 per kilogram (kg).
Namun, harga sapi hidup naik hingga 10% menjadi Rp19 juta sampai Rp21 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan harga ini terjadi nyaris di seluruh wilayah DIY. Perwakilan Bank Indonesia DIY lewat siaran persnya, Senin (20/8/2018), menyebut kenaikan harga ini dipengaruhi meningkatnya biaya perawatan hewan, seperti pakan dan kesehatan.
Sebagian besar kebutuhan hewan ternak di DIY berasal dari wilayah Gunungkidul, Bantul, Kulonprogo, dan Kebumen. Jenis sapi ternak yang diperdagangkan antar alain jenis Brahma, Limousin, Peranakan Ongole (PO), dan Simental.
Menghadapi hari raya Iduladha, pemerintah daerah DIY memiliki sejumlah program khusus untuk menjaga kestabilan harga dan kesehatan hewan ternak.
Program itu antara lain pemantauan harga secara berkala agar tidak terjadi markup harga berlebihan oleh pedagang hewan kurban, memeriksa kesehatan hewan kurban, dan menurunkan personil untuk memantau pemotongan hewan kurban.