Bisnis.com, SOLO – PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) memastikan ruas tol Sragen-Ngawi telah siap dioperasikan, Rabu (24/10). Pada Kamis (25/10) direncanakan akan ada pengecekan ruas tol tersebut oleh tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perunahan Rakyat (PUPR).
Direktur Utama PT JSN, David Wijayatno, mengatakan secara umum proses pengerjaan ruas jalan tol Sragen Ngawi telah selesai. Bahkan pada Senin (15/10) lalu telah dilakukan uji layak fungsi selama dua hari berturut-turut oleh Kementerian PUPR, Ditjen Perhubungan Darat dan Kepolisian. Ada beberapa rekomendasi untuk penyempurnaan yang diberikan oleh tim uji kelayakan.
"Ada beberapa pembenahan yang sifatnya kecil-kecil. Misalnya ada bagian yang kurang dan sebagainya. Sudah kami sempurnakan. Besok [Kamis] dari Kementrian PUPR akan mengecek lagi," kata dia saat dihubungi Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Rabu (24/10/2018).
Setelah sertifikat layak fungsi turun, maka ruas tol Sragen-Ngawi sepanjang 51 km siap dioperasikan. "Untuk peresmiannya kami belum mengetahui jadwal pastinya. Tapi yang jelas jalur sudah siap dioperasikan," terang David.
Di sisi lain, dia mengatakan, jalur tol yang telah dioperasikan, yaitu ruas Ngasem, Karanganyar-Sragen telah memberikan banyak manfaat kepada masyarakat. Terbukti dengan sudah banyaknya kendaraan yang melewati jalur tersebut.
Dia mengatakan dalam sehari rata-rata ada 11.000 kendaraan yang keluar masuk jalur tol tersebut. "Kalau hari libur, jumlahnya bisa lebih tinggi," kata dia.
Namun begitu pembenahan di ruas tol tersebut saat ini masih dilakukan. Khususnya untuk menyelesaikan dua simpang susun di dua lokasi. "Untuk ruas Solo [Ngasem]-Sragen yang sudah beroperasi, memang masih menyisakan dua simpang susun yang belum selesai. Keduanya adakah simpang susun Purwodadi dan Bandara [Adi Soemarmo]," terang dia.
Dia mengatakan untuk saat ini pada simpang susun Bandara Adi Soemarmo masih menyelesaikan penggantian lahan milik TNI AU. Direncanakan lokasi tersebut selesai pada pertengahan 2019. Sedangkan untuk simpang susun Purwodadi, saat ini sudah dilakukan kegiatan konstruksi. Sebenarnya lokasi tersebut juga masih menghadapi proses pembebasan lahan milik kas desa. Namun dengan sistem sewa.