Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pengusahaan (BP) Batam melirik potensi pariwisata Jawa Tengah untuk dikembangkan menjadi objek wisata andalan di negara ini. Pasalnya, tak hanya destinasi wisatanya yang memikat, Jawa Tengah juga dinilai seksi untuk berinvestasi.
Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) BP Batam Ady Soegiharto menyampaikan, lokasi strategis dan kondusivitas wilayah menjadi daya tarik untuk mendukung geliat investasi di suatu daerah. Seperti halnya Kota Batam yang dijuluki sebagai “teras Indonesia” telah memiliki 26 kawasan industri.
“Batam sebagai terasnya Indonesia lokasinya sangat strategis, hanya 20 km menuju Singapura. Batam mempunyai 26 Kawasan Industri dan kami berniat untuk menciptakan suasana kondusif di Batam untuk mendorong investasi,” terangnya, saat menghadiri Workshop Potensi dan Peluang Investasi di KPBPB Batam serta Implementasi Online Single Submission (OSS) di Grand Candi Hotel, Kamis (1/11/2018).
Tak hanya mendukung geliat investasi, Ady juga ingin kunjungan wisata ke Kota Batam dan sejumlah destinasi wisata di Indonesia meningkat.
Pihaknya mengusulkan rute penerbangan baru agar wisatawan mancanegara yang melancong ke Tanah Air tidak hanya berkunjung ke Jakarta atau Bali, namun juga dapat menikmati pesona wisata Kota Batam dan beberapa destinasi wisata di Jawa Tengah.
Apalagi, Provinsi Jawa Tengah memiliki destinasi wisata yang memikat, seperti Kota Semarang. Selain itu, Jawa Tengah dinilai semakin seksi untuk berinvestasi.
Baca Juga
“Kita juga sedang mengembangkan sistem pariwisata. Selama ini wisatawan mancanegara masuk ke Semarang melalui Jakarta atau direct flight, kita coba untuk potong, masuk melalui Batam kemudian dari Batam ke Semarang. Atau sebaliknya, dari Jakarta masuk ke Semarang, keluarnya Singapura melalui Batam,” katanya.
Gagasan BP Batam untuk bersinergi mendongkrak investasi dan kunjungan pariwisata di Kota Batam dan Kota Semarang disambut baik oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin.
“Saya menyambut baik antusiasme BP Batam dalam memromosikan potensi investasi di Kota Semarang dan Jawa Tengah. Hal ini menjadi awal yang baik bagi hubungan kerja sama investasi maupun perdagangan di antara dua wilayah. Di Jawa Tengah, kami juga sudah menyiapkan Karimunjawa menjadi destinasi wisata yang hebat dan digemari. Ini upaya kita untuk meningkatkan kunjungan wisata,” ujarnya.
Mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu berpendapat, Kota Batam akan mampu menarik semakin banyak investor karena lokasinya yang strategis dan didukung implementasi OSS.
“Begitupun Jawa Tengah juga punya segudang potensi dan keunggulannya sendiri untuk menarik investor. Faktor pendorong peminatan berinvestasi di Jateng lebih pada potensi geografis yang strategis dan dukungan infrastruktur penunjang investasi yang memadai, seperti jalan, pelabuhan udara, pelabuhan laut, kereta api,” jelasnya.
Dia menambahkan, kondusivitas wilayah Jawa Tengah relatif stabil dan menyambut baik investasi. Jawa Tengah juga memiliki ketersediaan lahan peruntukan industri dan kawasan industri yang sudah eksisting serta rencana pembangunan kawasan industri. Jumlah tenaga kerja di Jawa Tengah yang cukup banyak juga didukung dengan pelatihan melalui BLK dan pendidikan vokasi.
“Demi menjaga iklim investasi, kami punya konsep koridor ekonomi perdagangan, investasi, dan pariwisata Jawa Tengah (Keris Jateng). Dengan Keris Jateng, kita ingin memberikan fasilitas informasi dan konsultasi kepada calon investor. Termasuk menjadi tempat evaluasi bagi iklim investasi Jateng,” pungkasnya.