Bisnis.com, SEMARANG – Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Berbagai kegiatan pun dilakukan untuk mengapresiasi perjuangan para pejuang bangsa terdahulu. Kali ini, komunitas Honda Vario punya cara unik untuk memperingati hari Pahlawan ala bikers Honda.
Sebanyak 25 orang dari komunitas Honda Vario dari Semarang (Vario Semarang), Kendal (Vario Kendal) dan Demak (Vario Rider Club Demak) mengikuti kegiatan Amazing Race yang mengangkat tema ‘Vario Hero Mission’. Pada kegiatan ini, bikers diajak menelusuri jejak-jejak sejarah yang ada di Semarang, Ungaran dan Ambarawa.
Menilik sejarah perjuangan bangsa Indonesia, para bikers diajak menjelajahi bangunan-bangunan bersejarah seperti Gedung Sarekat Islam (Semarang), Benteng Port Willem II (Ungaran), Monumen Palagan Ambarawa (Ambarawa), dan Benteng Pendem/Port Willem I (Ambarawa) menggunakan motor Honda Vario kesayangan mereka.
Region Head Astra Motor Jateng Yohanes Kurniawan mengatakan, bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk memperingati Hari Pahlawan dan bertepatan dengan adanya helatan akbar milik komunitas Vario di Ambarawa yaitu Jambore Nasional Paguyuban Vario Nusantara ke-VIII.
“Sejarah kadang membuat kita takut atau malas untuk belajar, makanya dengan adanya kegiatan Amazing Race ini kami coba kemas edukasi sejarah dengan cara yang unik dan menyenangkan, dan cocok dengan para bikers Honda,” terang Kurniawan Sabtu (10/11/2018).
Kegiatan Amazing Race ini mengambil titik start di kantor Main Dealer Astra Motor Jateng. Di sini para peserta Amazing Race mendapatkan pengarahan mengenai safety riding dan petunjuk pertama yang mengarahkan komunitas menuju pos satu yaitu di Gedung Sarekat Islam.
Gedung ini merupakan saksi pergerakan nasional yang dibangun menggunakan dana kolektif hasil dari iuran-iuran anggota SI dan iuran-iuran masyarakat umum, tanpa memandang profesi, ideologi, agama, maupun etnis. Pada awalnya berdirinya, gedung ini digunakan oleh organisasi pergerakan seperti Sarekat Islam dan Budi Utomo.
Perjalanan dilanjutkan ke pos kedua yaitu Benteng Port Willem II di Ungaran. Bangunan ini pernah dijadikan penjara transit Pangeran Diponegoro sebelum dipindahkan ke Ujung Pandang (Makassar). Di masing-masing pos, peserta akan memainkan berbagai macam permainan yang dirancang untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan kerjasama antar anggota komunitas.
Pos ketiga terletak di tempat peringatan pertempuran para pejuang kemerdekaan melawan tentara Gurkha atau Sekutu.
Di tempat ini terdapat Museum Isdiman, anak buah Panglima Besar Jendral Sudirman yang gugur di pertempuran Ambarawa pada tanggal 12 – 15 desember 1945, yaitu Monumen Palagan Ambarawa.
Dari permainan di tiap, peserta Amazing Race ditantang untuk mendapatkan hadiah berupa paket sembako dimana nantinya hadiah tersebut akan diberikan kepada mantan pejuang kemerdekaan.
Benteng Pendem/Port Willem I merupakan pos keempat dan terakhir dari kegiatan Amazing Race ini. Lokasi ini terkenal dengan nama Benteng Pendem karena beberapa bagiannya berada di bawah tanah.
Seusai menyelesaikan permainan di pos keempat dan berhasil mendapatkan hadiah terakhir, para peserta Amazing Race melanjutkan perjalanan ke rumah salah satu veteran yang berdiam di Ambarawa untuk memberikan hadiah yang mereka dapatkan dari permainan Amazing Race sebagai rasa terima kasih atas perjuangan para pahlawan yang dengan gagah berani berdiri di garis terdepan medan tempur, menolak untuk melepaskan setiap jengkal bangsa ini.
“Melalui Amazing Race, Honda sebagai Motore Wong Jawa Tengah ingin memberikan edukasi kepada komunitas Vario tentang bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Jawa Tengah khususnya di Semarang dan sekitarnya.” tambah Kurniawan.
Seusai mengikuti kegiatan Amazing Race, para bikers Vario akan mengikuti Jambore Nasional Vario VII yang diadakan di Lapangan Panglima Besar Jendral Sudirman, Ambarawa, Jawa Tengah (10/11).
Jambore Nasional Vario merupakan gelaran akbar komunitas pecinta Honda Vario yang telah dilaksanakan sejak 2010. Antusiasme besar dari para anggota komunitas membuat acara ini rutin diselenggarakan, dimulai di kota Metro, Lampung (2010); Mataram, Lombok (2011); Batu, Malang (2012); Bandung, Jawa Barat (2013); Solo, Jawa Tengah (2015); Barabai, Kalimantan Selatan (2016); dan Ambarawa, Jawa Tengah (2018).