Bisnis.com, KENDAL - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan meyakini Provinsi Jawa Tengah sangat potensial untuk industri perkayuan.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya mengatakan, tidak ada alasan untuk tidak maju bagi pelaku usaha perkayuan khususnya di Jawa Tengah. Karena besarnya dukungan masyarakat kawasan hutan pada industri kayu.
“Kita bangkitkan industri kayu bersama hutan rakyat. Di Jawa Tengah hutan rakyat begitu hebat. Nah perpaduan ini kita awali dari sini,” kata Siti dalam keterangan resminya Selasa (29/1/2019).
Adapun, saat ini dari total luasan hutan Jateng 1,387 juta hektare, sebanyak 740.000 hektare merupakan hutan rakyat. Komoditas yang diproduksi setiap tahunnya yang terbesar adalah kayu jati 175.000 m3, kemudian mahoni, sonokeling dan sonokembang sebesar 80 m3, serta getah pinus sebesar 40.000 ton.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap dengan potensi tersebut pengusaha juga melakukan transfer manajemen agar masyarakat kawasan hutan mampu mengelola dengan baik. Selain itu Ganjar menekankan, apapun yang akan dilakukan harus sesuai aturan main.
“Semua ikut regulasi agar kita berjaya di dunia. Kita harus jadi rajanya kayu dunia. Biasanya kita dihajar dengan isu lingkungan. Sekarang tugasnya diplomasi untuk mengatakan bahwa kita sesuai regulasi,” ungkapnya.
Baca Juga
Ganjar mengatakan, sektor perkayuan menjadi salah satu kekuatan pembangkit perekonomian Indonesia. Namun saat ini peran penting saja tidak cukup. Harus ada dukungan dari pembuat regulasi dan utamanya dari akademisi.
“Saya berkeliling hutan Indonesia ketika di komisi II DPR RI, saya sedih bagaimana industri kita diklaim. Sekarang harus kita upayakan research and development. Industri kita back up. Ini kan kekuatan kita. Industri harus jalan. Ini konsolidasi anak bangsa. Produksi kayu lapisnya luar biasa. Ini yang membuat kita makin bangga, dan jadikan titik kuantum untuk lompatan. Tentu kita mendorong masyarakat dan pembuat regulasi agar ramah lingkungan,” ujarnya.
Potensi alam dan keilmuan itu, imbuh Ganjar, masih ditambah dengan kondisi bangsa yang saat ini dipegang oleh orang yang sangat paham hutan dan kayu.
“Ini momentum bagi tukang kayu. Presiden kita tukang kayu. Layaknya sarjana hutan, Pak Jokowi keliling Indonesia dan sekarang memimpin negeri ini. Kalau hari ini tidak berhasil, saya tidak tahu apakah Industri kayu akan berjaya. Anda layak menjadi raja di negeri sendiri dan dunia,” katanya.