Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta akan mengembangkan tujuh kawasan destinasi wisata untuk meningkatkan waktu kunjungan wisatawan mancanegara.
Ketujuh destinasi tersebut adalah Kraton-Malioboro, Candi Prambanan-Ratu Boko, Lereng Merapi, karst Gunung Sewu, Pantai Parangtritis-Depok dan Kwaru, Pegunungan Menoreh, serta Desa Wisata Kasongan-Tembi-Wukirsari.
Pengembangan hendak dilakukan karena pada 2018, rata-rata waktu tinggal wisman di provinsi itu hanya selama dua hari. Kepala Seksi Pengelolaan Informasi Dinas Pariwisata DIY R.R. Sanida mengatakan pihaknya ingin wisatawan mancanegara (wisman) tak hanya menumpang tidur selama berkunjung ke kawasan tersebut.
"Kami tidak ingin [wisman] hanya numpang tidur di hotel, tapi menghabiskan pengeluaran selama berada di sini," tuturnya di Pusat Studi Pariwisata UGM, seperti tertulis dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Jumat (1/2/2019).
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY, ada 10 negara penyumbang wisman terbesar ke daerah itu. Negara-negara yang dimaksud adalah Belanda, Jepang, Malaysia, Perancis, AS, Singapura, Australia, Jerman, China, dan Korea Selatan.
Pemprov DIY juga akan menggencarkan promosi wisata ke 4 negara dan 1 kawasan. Promosi besar-besaran dijanjikan terlaksana di Belanda, Jepang, Perancis, Jerman, dan kawasan Asean.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat (1/2), jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia sepanjang 2018 naik 15,58% secara year-on-year (yoy). Tetapi, kenaikan itu belum mampu mencapai target yang dicanangkan pemerintah yakni 17 juta kunjungan wisman.
Sepanjang 2018 ada 15,81 juta wisman masuk ke Indonesia. Wisman yang datang sebagian besar berasal dari Singapura dengan porsi 17,25%, Malaysia 17,03%, Timor Leste 10,76%, China 10,18%, dan Australia 8,1%.
Khusus untuk kawasan DIY dan Jawa Tengah, pemerintah pusat menargetkan ada 2 juta wisman yang berkunjung ke sana pada 2019 . DIY diharapkan mampu menarik 30% dari total wisman yang datang ke wilayah itu.