Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemarau, Disperindag Jateng Sebut Pasok Sembako Masih Aman

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah menuturkan, pasokan komoditas bahan pokok di Jawa Tengah tidak ada masalah meskipun terdapat potensi kekeringan akibat musim kemarau.
Petani melintasi sawah yang kering/JIBI
Petani melintasi sawah yang kering/JIBI

Bisnis.com, SEMARANG—Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah menuturkan, pasokan komoditas bahan pokok di Jawa Tengah tidak ada masalah meskipun terdapat potensi kekeringan akibat musim kemarau.
 
Salah satu pasokan komoditas sembilan bahan pokok, yakni beras di Jawa Tengah diyakini aman hingga akhir tahun ini.
 
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Muhammad Arif Sambodo, mengungkapkan, pada prinsipnya pemerintah provinsi Jawa Tengah sudah melakukan persiapan agar pasokan beberapa komoditas tetap terjaga memasuki masa musim kemarau.
 
“Untuk komoditas sembako, sekali lagi, bahan pokok lainnya tidak masalah,” kata Arif kepada Bisnis, Rabu (19/6/2019).
 
Sesuai dengan yang pernah disampaikan pada saat persiapan lebaran, dia menjelaskan, salah satu komoditas, yakni stok beras yang dikuasai oleh pemerintah melalui Bulog cukup sampai akhir tahun untuk kebutuhan Jawa Tengah.
 
Dia menuturkan, Bulog pasti melakukan penambahan stok beras dalam perjalanannya sejak laporan persiapan lebaran yang dilakukan beberapa waktu lalu.
 
“Laporan beras tersebut pada saat memasuki lebaran artinya dalam perjalanan pasti ada tambahan stock yang dilakukan Bulog yang menambah persediaan,” katanya.
 
Dia menambahkan, pihaknya baik secara lintas dinas maupun di bawah tim pengendali inflasi daerah (TPID) masing-masing sudah melakukan koordinasi terkait kesiapan kebutuhan komoditas bahan pokok di Jawa Tengah.  
 
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Suryo Banendro, mengungkapkan musim kering berpotensi membuat hasil produksi pertanian dan perkebunan beberapa komoditas di Jawa Tengah mengalami penurunan.
 
“[Ada potensi hasil produksi akan berkurang] ya tentunya. Misal fase tanam padi yang baru mengisi bulir padi terus kering sehingga isiannya tidak maksimal. Artinya produktivitas hasil per hektareya bisa menurun,” kata Suryo.
 
Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah telah melakukan berbagai upaya dalam menghadapi musim kemarau di Jawa Tengah.
 
Upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut, antara lain memberikan informasi mengenai kondisi iklim dari BMKG yang dikaitkan dengan budidaya tanam seperti penggunaan varietas toleran kekeringan seperti varietas situbagendit.
 
Kemudian, lanjutnya sistem pengairan berselang sehingga penggunaan air lebih efisien dan digunakan merata.
 
Kemudian, melakukan pengairan secara bergiliran atau bergantian per areal atau desa pada daerah-daerah yang memiliki debit air terbatas, melakukan optimalisasi operasional pompa-pompa air yang sudah ada.
 
Adapun terkait dengan jenis tanaman yang ditanam adalah tanaman palawija seperti Jagung, Kedelai, dan kacang tanah yang membutuhkan sedikit air. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper