Bisnis.com, GUNUNGKIDUL–Gelombang tinggi diprediksi masih akan menerjang kawasan pantai selatan DIY. Untuk mengurangi risiko kerugian, nelayan di Pantai Baron, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, menaikkan puluhan kapal jongkong ke tempat yang lebih aman.
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II DIY, Surisdiyanto, mengatakan sejak Kamis (4/7/2019), kawasan Pantai Baron diterjang gelombang dengan ketinggian tiga sampai empat meter. Kondisi ini berdampak terhadap aktivitas nelayan yang terpaksa berhenti melaut.
“Hingga hari ini [Jumat, 5/7/2019] semua nelayan berhenti melaut. Kalau besok [Sabtu, 6/7/2019] belum tahu karena prediksi gelombang masih tinggi,” kata Suris kepada wartawan, Jumat (5/7/2019).
Menurut dia, dampak dari gelombang tinggi membuat air laut di Pantai Baron naik sampai di talut pembatas pantai. Sebagai langkah antisipasi nelayan memindahkan puluhan perahu ke tempat yang lebih aman sehingga tidak rusak saat gelombang naik. “Tempat sandar tidak muat untuk menampung semua perahu. Jadi perahu dipindahkan ke atas tempat sandar biar aman dan tidak rusak diterjang gelombang,” ujarnya.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II DIY, Marjono, mengatakan selain gelombang tinggi, sungai yang setiap beberapa bulan berganti alur di Pantai Baron menyebabkan abrasi dan merusak talut di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Baron. “Sudah kami laporkan ke pihak yang berwenang,” katanya. Dia beharap baik nelayan, pedagang hingga pengunjung untuk berhati-hati terhadap gelombang tinggi. Kewaspadaan ini diperlukan untuk keselamatan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul, Krisna Berlian, mengaku sudah meninjau kerusakan di TPI Baron. “Sudah kami lihat dan kami juga sudah mengundang konsultan perencanaan untuk rencana perbaikan,” kata Krisna, Jumat.
Pemkab Gunungkidul berencana menata kawasan Pantai Baron. Kebijakan ini sudah ditindaklanjuti dengan penyusunan detail engineering design (DED). Namun Krisna mengakui belum bisa memastikan kapan rencana pemindahan TPI dilakukan. “Balan dipindah tapi waktunya belum bisa dipastikan. Yang jelas, untuk penangan kerusakan TPI tetap kami agendakan sesuai dengan program kegiatan yang telah disusun,” kata mantan Kepala Dinas Peternakan Gunungkidul ini.