Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Listrik Bantu Jateng Capai Pertumbuhan 7%

Maraknya pengembangan pembangkit listrik di Jawa Tengah dapat membantu pertumbuhan ekonomi provinsi mencapai 7% pada 2023.
Ilustrasi/ANTARA-Muhammad Iqbal
Ilustrasi/ANTARA-Muhammad Iqbal

Bisnis.com, SEMARANG—Maraknya pengembangan pembangkit listrik di Jawa Tengah dapat membantu pertumbuhan ekonomi provinsi mencapai 7% pada 2023.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jateng Peni Rahayu menyampaikan, Jateng menjadi salah satu provinsi yang ditugaskan oleh pemerintah pusat untuk mendongkrak perekonomian nasional, selain Jawa Timur.

Pada 2023, pertumbuhan ekonomi Jateng ditargetkan mencapai 7%, melesat dari 2018 sekitar 5,3%. Untuk mencapai pertumbuhan 7% itu, Jateng diperkirakan membutuhkan investasi sebesar Rp774 triliun dalam 5 tahun mendatang.

“Kami diminta memajukan pertumbuhan ekonomi hingga 7%. Kami berterima kasih kepada investor dan pengembang proyek pembangkit listrik di Jateng, karena turut membantu mencapai misi tersebut,” ujarnya dalam acara seminar TJB Infinite 2019 di Semarang, Selasa (30/7/2019).

TJB Infinite 2019 merupakan ajang pertemuan pemangku kepentingan di sektor kelistrikan. Acara ini diselenggarakan oleh PT PLN (Persero), sebagai pengelola PLTU Tanjung Jati B (TJB) di Jepara, Jawa Tengah.

Berdasarkan catatan Bisnis, ada tiga proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dalam proses pengembangan menuju tahap beroperasi secara komersial atau Commercial Operation Date (COD) di Jateng.

Tiga proyek tersebut adalah PLTU Tanjung Jati B Unit 5&6 (PLTU Jawa 4) berdaya 2x1.000 MW di Kabupaten Jepara, PLTU Batang berdaya 2x1000 MW di Kabupaten Batang, dan PLTU Cilacap Ekspansi II berkapasitas 1×1.000 MW di Kabupaten Cilacap.

Masing-masing proyek memiliki nilai investasi sekitar US$4,2 miliar, US$4,2 miliar, dan US$1,4 miliar. Artinya, ada dana sebesar US$9,8 miliar atau lebih kurang Rp137,2 triliun (kurs Rp14.000 per dolar AS) yang masuk ke Jateng.

PLTU Cilacap Ekpansi II diharapkan beroperasi pada 2019, PLTU Batang beroperasi pada 2020, dan PLTU Tanjung Jati B berjalan pada 2021-2022.

Peni menyampaikan, adanya daya listrik yang mumpuni sejalan dengan rencana Pemprov Jateng memacu industri untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7%. Sejumlah lokasi prioritas investasi ialah Kawasan Industri Kendal (KIK), Kawasan Industri Brebes, dan kawasan Candi Borobudur.

“Ketersediaan listrik yang berkelanjutan menjadi salah satu modal agar industri mau masuk berinvestasi ke Jateng. Selain itu, kami berkomitmen memudahkan perizinan dan pemberian insentif agar pelaku usaha merasa nayaman di sini,” paparnya.

KI Kendal memiliki luasan sekitar 2.700 hektare (ha). Adapun, KI Cirebon sedang penyiapan lahan dengan potensi luasan 4.000 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler