Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Momentum Harga Melesu, Direksi Tambah Kepemilikan Saham BBCA

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (13/8/2019), Corporate Secretary Bank Central Asia Jan Hendra melaporkan transaksi pembelian saham BBCA oleh Henry Koenaifi, yang juga menjabat sebagai Direktur BBCA.
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Selasa (16/1/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Selasa (16/1/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, SEMARANG — Momentum koreksi harga saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tak dilewatkan oleh pemegang saham untuk menambah portofolionya. Salah satu pihak yang rajin melakukan pembelian ialah direksi BBCA itu sendiri.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (13/8/2019), Corporate Secretary Bank Central Asia Jan Hendra melaporkan transaksi pembelian saham BBCA oleh Henry Koenaifi, yang juga menjabat sebagai Direktur BBCA.

Henry melakukan pembelian saham BBCA pada 6 Agustus 2019, dengan jumlah 16.900 lembar dan harga Rp29.550 per saham. Artinya, dia harus merogoh kocek sebesar Rp499,39 juta.

“Kepemilikan sahamnya di BBCA pun meningkat menjadi 1.041.883 lembar dari sebelum transaksi sebesar 1.024.983 lembar,” papar Jan Hendra, Selasa (13/8/2019).

Pada tanggal yang sama, yakni 6 Agustus 2019, saham BBCA ditutup di harga Rp29.400. Ini merupakan level terendah sejak 8 Juli 2019, yang juga bertengger di posisi Rp29.400.

Hari ini, saham BBCA terkoreksi 0,41 persen atau 125 poin menjadi Rp30.075. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp741,50 triliun, dengan Price to Earning Ratio (PER) 28,84 kali.

Selama sepekan, harga menguat 2,3 persen, dan masih dalam tren menanjak sepanjang 2019 sebesar 15,67 persen. Secara year to date (ytd), harga bergerak di rentang Rp25.575—Rp31.450.

Sebelumnya, pada 25 Juli 2019, Direktur BBCA Vera Eve Lim juga menambah portofolio sahamnya sebanyak 9.600 lembar, dengan harga Rp31.250 per saham. Artinya, dia harus membayar transaksi sejumlah Rp300 juta.

Kepemilikan Vera di BBCA pun meningkat menjadi 57.348 lembar, dari sebelumnya 47.748 lembar. Status kepemilikan saham adalah langsung.

Saat ini, mayoritas saham BBCA atau sebesar 54,94 persen dimiliki oleh PT Dwimuria Investama Andalan, perusahaan entitas Group Djarum. Kepemilikan investor publik sebesar 43,11 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper