Bisnis.com, SOLO—Rumah Sakit JIH Solo mengincar pasar yang luas dalam pelayanan, yakni wilayah dengan waktu tempuh 1 jam dari Solo, Jawa Tengah. Artinya, konsumen juga bisa berasal dari kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Direktur Medik dan Keperawatan JIH Solo Wisnu Prima Putra menyampaikan, meskipun berada di Surakarta, perusahaan tidak hanya mengincar pasar di kota tersebut. Dengan berbagai kemudahan aksesbilitas, JIH Solo juga dapat membidik konsumen dari sejumlah daerah dengan waktu tempuh 1 jam dari Solo.
“Waktu tempuh 1 jam dari Solo itu bisa akses penerbangan atau dari jalan darat via tol. Kami bisa membidik pasar yang besar tersebut, tidak hanya dari Solo,” tuturnya kepada Bisnis, pekan lalu.
Nama JIH sendiri berasal dari Jogja International Hospital (JIH), rumah sakit yang dikelola PT Unisia Medika Farma (PT UMF) di bawah naungan Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (UII). JIH beroperasi di Yogyakarta sejak 2007 kemudian menjadi sebuah merek.
Wisnu menyebutkan, standar pelayanan JIH Solo akan sama dengan JIH Yogyakarta. Ada sejumlah fasilitas yang menjadi unggulan.
JIH mengoperasikan alat CT Scan 128 slices, sehingga dapat memotret organ bergerak dengan sangat baik. Pengambilan gambar sebanyak 128 kali itu bertujuan mendapatkan gambar yang akurat, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat.
“Ada CT Scan biasa yang memfoto, terkadang tidak tampak tumor kecil atau sumbatan pembuluh darah. Deteksi awal yang tidak diketahui ini biasanya yang memperparah kondisi pasien ke depan,” tuturnya.
Untuk penyakit batu kandung kemih, JIH memiliki alat Ureteroscopy (URS) yang dapat menangani melalui saluran kencing. Dengan demikian, pengobatan tidak perlu melakukan sayatan dari luar, dan hasilnya benar-benar tuntas dibandingkan operasi.
Di Yogyakarta, JIH terkenal dengan captive market untuk RS ibu dan anak. Selain karena pelayanan yang lengkap dan dokter ahli, pasien juga merasa nyaman dengan suasana RS. Bahkan meja kehamilan ada yang disertai alat pemijat agar sang ibu merasa rileks.
Tak tanggung-tanggung, investasi RS JIH Solo di luar lahan berkisar Rp250 miliar. RS pun berkomitmen membuka layanan gigi, anak, dan kandungan sampai Minggu untuk mengincar pasar pelancong.
Menurut Wisnu, terkadang pelayanan tersebut tutup pada hari libur. Kesempatan itu kemudian berhasil diambil oleh RS JIH Yogyakarta karena melayani pasien dari berbagai kota seperti Jakarta dan Surabaya saat jalan-jalan ke Kota Gudeg.
“Kami bisa ambil pasar tersebut. Untuk pelayanan yang tidak mendesak, pasien bisa berobat sambil jalan-jalan. Apalagi harga di sini sekitar 30% lebih murah dibandingkan Jakarta,” tuturnya.
JIH Solo memiliki kapasitas 105 tempat tidur yang akan dioperasikan secara bertahap. Saat ini perusahaan tengah menunggu perizinan operasional dari Dinas Kesehatan Surakarta. Harapannya RS JIH Solo dapat beroperasi pada awal September 2019.