Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Musim Hujan di DIY Diperkirakan Mulai Oktober

Awal musim hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai terjadi pada Oktober 2019 dengan puncaknya terjadi pada Februari 2020.
Petugas mengamati alat pengukur intensitas sinar matahari (Campbell Stokes) di laboratorium terbuka BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Serang, di Serang, Banten, Jumat (30/8/2019). Berdasarkan data klimatologi serta dinamika atmosfer, pihak BMKG memprediksi kemarau tahun 2019 rata-rata akan berlangsung hingga September dan awal musim hujan turun pada pertengahan Oktober./Antara-Asep Fathulrahman
Petugas mengamati alat pengukur intensitas sinar matahari (Campbell Stokes) di laboratorium terbuka BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Serang, di Serang, Banten, Jumat (30/8/2019). Berdasarkan data klimatologi serta dinamika atmosfer, pihak BMKG memprediksi kemarau tahun 2019 rata-rata akan berlangsung hingga September dan awal musim hujan turun pada pertengahan Oktober./Antara-Asep Fathulrahman

Bisnis.com, YOGYAKARTA — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprakirakan awal musim hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai terjadi pada Oktober 2019 dengan puncaknya terjadi pada Februari 2020.

Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Etik Setyaningrum di Yogyakarta, Senin (2/9/2019), mengatakan musim hujan di DIY akan terjadi secara bertahap, dimulai dari wilayah Kabupaten Kulonprogo bagian utara dan Sleman bagian barat.

"Masuk awal musim hujan apabila dalam satu dasarian (sepuluh hari) curah hujan sama atau lebih besar dari 50 mm diikuti dua dasarian berikutnya dan konsisten per dasarian," kata Etik.

Menurut dia, awal musim hujan pada periode 2019/2020 diprakirakan lebih lambat dikarenakan faktor kondisi dinamis seperti munculnya Indian Ocean Dipole (IOD) positif atau anomali suhu muka laut di Samudra Hindia pantai timur Afrika hingga November 2019.

Selain itu, lanjut dia, suhu muka air laut sepanjang Agustus hingga Oktober 2019 di wilayah Indonesia bagian selatan (khususnya wilayah selatan Jawa hingga selatan Papua) diprediksi lebih dingin dibandingkan normalnya. Hal ini mengakibatkan proses penguapan air laut sulit terjadi sehingga potensi pembentukan awan-awan hujan juga menjadi berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper