Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

90 Persen Kebakaran Hutan dan Lahan di Jateng karena Ulah Manusia

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah mengungkapkan 90% Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Jateng karena ulah manusia.
Kobaran api kebakaran hutan di Gunung Merbabu terlihat dari Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (13/9/2019). Kebakaran hutan Taman Nasional Gunung Merbabu hingga saat ini masih belum dapat dipadamkan dan diperkirakan membakar 150 hektare lahan./Antara-Mohammad Ayudha
Kobaran api kebakaran hutan di Gunung Merbabu terlihat dari Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (13/9/2019). Kebakaran hutan Taman Nasional Gunung Merbabu hingga saat ini masih belum dapat dipadamkan dan diperkirakan membakar 150 hektare lahan./Antara-Mohammad Ayudha

Bisnis.com, SEMARANG – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah mengungkapkan 90% Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Jateng karena ulah manusia.

Kepala DLHK Jateng Teguh Dwi Paryono mengatakan kebanyakan Karhutla terjadi saat masyarakat saat membuka lahan. Kendati demikian, karena tidak dipantau api tertiup angin dan akhirnya membesar.

Teguh mencontohkan salah satu kejadian yang diduga ulah manusia adalah kebakaran di Gunung Merbabu yang hingga hari ini tak kunjung padam. Merbabu terdapat tempat melakukan ritual.

Orang datang ritual membawa sajen dan kemudian membakar hio atau dupa, yang kemudian ditinggal dalam keadaan masih menyala.

"Nah di Merbabu itu rata-rata pohon Pinus yang getahnya menghasilkan Gondorukem atau minyak terpentin, makanya api lebih cepat membesarnya dan lama," kata Teguh.

Sementara terkait pemadaman, Teguh membenarkan penundaan penggunaan Water Bombing untuk memadamkan kebakaran di Gunung Merbabu.

"Kita sudah upayakan ke Dirjen Kehutanan juga untuk bisa menganggarkan supaya bisa pakai chopper. Tapi pusat masih fokus untuk Sumatra dan Kalimantan. Jadi kita maksimalkan secara manual," ujarnya.

Sementara itu, Teguh membeberkan luasan yang terbakar di Gunung Merbabu telah mencapai 468 hektare. Sementara, kebakaran teranyar yang melanda kawasan di Gunung Sumbing, wilayah Temanggung belum dipetakan.

"Merbabu itu kemiringan medannya jadi kendala. Api bukan dari atas ke bawah, tapi dari bawah ke atas. Kita berdoa semoga lekas hujan dan padam," kata Teguh.

Terkait adanya warga Boyolali yang terdampak akibat kebakaran di Gunung Merbabu, Teguh memastikan pihaknya sudah mendata. Namun, dia mengelak sebutan krisis air akibat kebakaran.

"Pipa PDAM tidak terdampak, yang terdampak itu milik warga yang kebetulan tidak dipendam dan berada di tebing dan mengalirkan dari Tuk Sipendok. Sementara masih aman dan warga juga turut membantu pemadaman," tegasnya. (k28)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper