Bisnis.com, SEMARANG—Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Jawa Tengah mengestimasi omzet pameran UKM di Palembang dapat menembus angka Rp600 juta.
Pada 8—10 November 2019, 60 UKM di Jateng akan mengadakan pameran di Palembang Indah Mall (PIM) di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Produk yang ditawarkan sangat beragam mulai dari fesyen, kreasi batik, kerajinan kayu, dan makanan.
“Harapannya transaksi yang dihasilkan dari pameran itu bisa melampaui Rp600 jutaan,” tutur Kepada Dinas Koperasi dan UKM Jateng Ema Rachmawati, Rabu (6/11/2019).
Mengacu kepada acara serupa pada 2018 di Samarinda, Kalimantan Timur, 41 UKM Jateng yang melakukan pameran meraih omzet Rp683,27 juta. Produk yang paling laris ialah pakaian batik.
Ema memang memacu UKM agar membuat produk pakaian yang ready to wear, dibandingkan hanya lembaran kain. Pasalnya, busana yang sudah jadi memiliki lebih banyak peminat, dan secara harga jual lebih menguntungkan.
Dia mencontohkan, satu lembar kain tenun harganya Rp200.000 per lembar. Namun, ketika diberikan gambar batik, dipadupadankan dengan bahan dan motif lain, serta dibuat menjadi satu pakaian jadi utuh, harganya bisa melejit hingga Rp1 juta.
“Untuk produk pakaian batik laris manis. Padahal ada harganya yang mencapai Rp7 juta, itu juga sangat laku,” imbuhnya.
Dengan adanya pameran, diharapkan berbagai potensi kreatif unggulan UKM Jateng dapat semakin dikenal, dan memperkuat kerja sama dengan UKM di daerah lain. Di sisi lain, dapat terjalin komunikasi intensif antara pelaku usaha dengan pembeli dan reseller, sehingga semakin meningkatkan penjualan.
Melalui pameran, UKM dapat mengetahui dinamika pasar dan tren yang disukai masyarakat. Jaringan dengan berbagai pemangku kepentingan seperti BUMN, BUMD, perbankan, dan entitas lainnya juga dapat terbentuk.
Adapun, rangkaian kegiatan di Palembang meliputi pameran produk unggulan UKM Jateng, pertemuan bisnis buyer dan reseller, pertunjukan fesyen, lomba mewarnai, kompetisi vlog, kontes busana adat, dan pementasan seni budaya Jateng.
Baca Juga