Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Virus Corona, Pemprov Jateng Awasi Ribuan TKA China

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan pantauan terhadap tenaga kerja asing (TKA) asal China. Hal tersebut, dilakukan untuk mengantisipasi persebaran novel CoronaVirus (nCoV), yang berasal dari negeri tirai bambu tersebut.
Kepala Disnakertrans Jateng Sakina Rosellasari saat memberikan keterangan kepada wartawan./Bisnis-Alif Nazzala Rizqi
Kepala Disnakertrans Jateng Sakina Rosellasari saat memberikan keterangan kepada wartawan./Bisnis-Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan pantauan terhadap tenaga kerja asing (TKA) asal China. Hal tersebut, dilakukan untuk mengantisipasi persebaran novel CoronaVirus (nCoV), yang berasal dari negeri tirai bambu tersebut.

Adapun, dari data Disnakertrans Jateng, di provinsi ini jumlah pekerja asing mencapai 16.398 orang. Dari total tersebut, pekerja asal China paling mendominasi dengan 33% atau 5.510 orang. Disusul pekerja asal Korea Selatan 2.288, kemudian Jepang 1.627 orang, Taiwan 1.474 orang, India 627 orang dan sisanya 4.872 orang berasal dari negara lain.

Dari data itu, sebanyak 1.982 orang tenaga kerja asing, hanya bekerja di Jateng. Sedangkan, sisanya adalah pekerja yang juga memiliki lokasi kerja di provinsi lain.

Kepala Disnakertrans Jateng Sakina Rosellasari menjelaskan, pihaknya telah menerjunkan 157 pengawas untuk memantau pekerja asing. Selain itu, pengawasan juga dilakukan lintas instansi di tingkat kabupaten atau kota.

"Pengawasan akan terus dilakukan terutama TKA asal China yang bekerja di Jateng," katanya Rabu (5/2/2020).

Dia menuturkan, ribuan pekerja asing tersebar di beberapa kabupaten atau kota yang ada di Jawa Tengah. Di antaranya, Jepara, Grobogan, Sukoharjo, Semarang dan Cilacap. Beberapa wilayah seperti Jepara dan Cilacap pun telah melakukan koordinasi terkait pemantauan pekerja asing.

"Kebanyakan pekerja asing asal China yang bekerja di Jateng merupakan tenaga ahli mesin untuk pabrik garmen. Dan beberapa pekerja asal sudah ada yang pulang," katanya. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper