Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jateng Pacu Pengembangan Kredit Mikro Guna Tingkatkan Pelayanan UMKM

Bank Jateng telah mengembangkan Unit Layanan Mikro Bank Jateng ”Mitra” yang salah satu skemanya menggunakan metodologi Kredit Usaha Mikro (KUM) dan advisory Sparkassenstiftung Jerman (SBFIC).
Dewan Komisaris dan Direksi Bank Jateng berfoto bersama dengan Principal Advisor SBFIC di Indonesia Mr Michael Kuehl seusai melaksanakan workshop Ngobrol Santai di Rumah Inspirasi Bapak Supriyatno, Direktur Utama Bank Jateng (4/3). /Istimewa
Dewan Komisaris dan Direksi Bank Jateng berfoto bersama dengan Principal Advisor SBFIC di Indonesia Mr Michael Kuehl seusai melaksanakan workshop Ngobrol Santai di Rumah Inspirasi Bapak Supriyatno, Direktur Utama Bank Jateng (4/3). /Istimewa

Bisnis.com, SEMARANG - Bank Jateng telah mengembangkan Unit Layanan Mikro Bank Jateng ”Mitra” yang salah satu skemanya menggunakan metodologi Kredit Usaha Mikro (KUM) dan advisory Sparkassenstiftung Jerman (SBFIC).

Pengembangan Unit Layanan Mikro tersebut, untuk mendukung Bank Jateng dalam memenuhi mandat publiknya sebagai Bank Pembangunan Daerah untuk dapat berkontribusi bagi pembangunan perekonomian masyarakat di daerahnya yaitu di Provinsi Jawa Tengah.

Direktur Bisnis Ritel dan UUS Bank Jateng Hanawijaya mengatakan, sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 6/POJK.03/2016 Tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank, maka BPD sebagai bagian dari bank umum dituntut untuk terus memperbesar porsi kredit produktifnya termasuk kredit UMKM.

"Untuk mencapai keberhasilan dari tujuan ini, maka Bank Jateng terus terbuka untuk mereview dan memperbaiki model bisnis mikro yang dibangunnya," kata Hanawijaya melalui siaran pers yang diterima Bisnis Kamis (5/3/2020).

Dia menambahkan, hubungan yang dibangun antara bank dan nasabah UMKM tentulah tidak elok bila hanya menjadikan nasabah mikro sebatas sebagai objek bisnis. Perlu diupayakan, bahkan dijamin, bahwa pinjaman yang diberikan benar-benar untuk kegiatan produktif yang memberikan manfaat bagi perekonomian, dengan tolak ukur keberhasilan adalah bank mampu mengantar dan mengawal pelaku UMKM naik kelas menjadi usaha yang lebih besar.

"Atas dasar tersebut, Bank Jateng melaksanakan workshop “Ngobrol Santai Bareng Pakar Perbankan dan Direksi Bank Jateng : Meneropong Prospek dan Bentuk Ke Depan Kredit Usaha Mikro“ di Rumah Inspirasi Bapak Supriyatno, (4/3)," ujarnya

Dia menjelaskan, untuk narasumber dalam workshop tersebut adalah Krisna Wijaya (Direktur LPPI/Praktisi Perbankan Senior sekaligus Ekonom/Cendekiawan), Hanawijaya (Direktur Bisnis Ritel dan UUS Bank Jateng), Agus Rachmadi (Direktur BRI Microfinance Center) dan Maswar Purnama (Kepala RCEO Regional VII Semarang).

"Hasil dalam workshop tersebut adalah dalam pengembangan penyaluran kredit kepada usaha mikro di Bank Jateng diperlukan komitmen dan dukungan dari seluruh stakeholder, adanya monitoring kredit yang kuat agar kualitas kredit terjaga dengan baik serta pendampingan kepada para pelaku UMKM," jelasnya.

Menurutnya, dalam pelaksanaan pendampingan kepada pelaku UMKM, Bank Jateng bekerja sama dengan sparkassenstiftung telah melaksanakan pelatihan manajemen usaha melalui pelatihan Micro Business Simulation (MBS) sebanyak 736 kali pelatihan kepada 9.453 pelaku UMKM dan pelatihan perencanaan keuangan melalui pelatihan Saving Games sebanyak 152 kali pelatihan kepada 1.988 peserta.

"Untuk kinerja Unit Layanan Mikro “Bank Jateng Mitra” yang dilaunching pada bulan Februari 2017 telah menyalurkan kredit Mitra Jateng sebesar Rp1,5 triliun dengan Outstanding Rp1,23 triliun yang disalurkan kepada 8.821 pelaku UMKM dengan NPL 0,37%," tuturnya.

Dia mengatakan, Bank Jateng dalam hal ini juga ditunjuk sebagai Bank penyalur KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan telah menyalurkan KUR untuk Tahun Anggaran 2020 posisi 29 Februari telah tersalur Rp 437 Miliar kepada 3.203 pelaku UMKM.

"Bank Jateng di Tahun 2020 ini mendapatkan alokasi plafond sebesar Rp2 Triliun dan diharapkan target tersebut dapat disalurkan maksimal pada bulan Juli 2020 serta akan mengajukan tambahan alokasi plafond di tahun 2020," ujarnya.

Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno dalam sambutan penutupan workshop menyampaikan bahwa Bank Jateng sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) akan komitmen dalam penyaluran kredit mikro mengingat hal tersebut sesuai dengan Visi Misi Bank Jateng dan dapat berkontribusi dalam pembangunan Daerah di Jawa Tengah serta dengan Kredit Mikro dapat mengurangi kemiskinan dan tingkat pengangguran di Jawa Tengah.

"Apa yang dilakukan Bank Jateng sudah di jalur yang benar hal ini terlihat dari angka- angka yang kita capai oleh Unit Layanan Mikro mengingat pengembangan Unit Layanan Mikro adalah mutlak karena Bank Jateng memang Bank yang fokus ke Ritel. adapun kekurangan dari sisi teknologi dan kekurangan lain akan kita perbaiki segera untuk mencapai Layanan mikro yang lebih baik dan efisien," katanya. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper