Bisnis.com, SEMARANG - PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City meluncurkan zona komersial dan residensial di dalam kawasan dengan total luas 4.300 hektare tersebut.
Zona komersial tersebut membuka kesempatan bagi para investor untuk berinvestasi di berbagai sektor seperti hotel, zona edukasi, premium outlet, SPBU, lapangan golf, hingga kawasan hunian premium.
Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan, mengatakan bahwa zona komersial merupakan strategi untuk memanfaatkan lahan industri guna memberikan fungsi yang lebih luas.
Inisiatif tersebut bertujuan menciptakan pusat komersial modern yang berkelanjutan, kawasan hunian yang terintegrasi, serta membuka lapangan kerja baru di wilayah sekitar.
"Kami ingin menjadikan KITB sebagai magnet investasi, tempat di mana peluang bertemu dengan potensi," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (13/12/2024).
Menurut Ngurah, selama empat tahun terakhir, KITB telah berhasil menjual lahan seluas 339 hektare dengan nilai investasi Rp18,7 triliun. Para tenant berasal dari berbagai negara seperti China, Korea Selatan, Chili, Thailand, Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Taiwan, Singapura, dan Indonesia.
"Hal ini menunjukkan kepercayaan global terhadap KITB sebagai destinasi investasi," lanjutnya.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan KITB, Indri Septa Respati, menambahkan bahwa KITB tidak hanya menawarkan kawasan industri, melainkan juga menjadi ekosistem yang mendukung gaya hidup modern dan berkelanjutan. Setiap elemen dalam perencanaan kawasan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, investor, dan masyarakat setempat.
"Dengan lokasi strategis, konektivitas kelas dunia, dan dukungan dari berbagai pihak, KITB siap menjadi poros baru pertumbuhan ekonomi Indonesia. Para investor yang berpartisipasi tidak hanya akan mendapatkan keuntungan dari sisi bisnis, tetapi juga menjadi bagian dari perjalanan monumental dalam membangun masa depan Kabupaten Batang sebagai kota mandiri yang modern dan penuh peluang," ujar Indri.