Bisnis.com, SEMARANG - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dianggap akan membantu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menghadapi pandemi virus Corona (Covid-19).
Ekonom Universitas Diponegoro, Wahyu Widodo, mengungkapkan PSBB menjadi opsi yang perlu dipertimbangkan, meski menurutnya saat ini data penyebaran Covid-19 belum clear terkait persebarannya. Padahal dasar untuk PSBB adalah data.
"Ini bisa menjadi opsi. Kuncinya memotong ketidakpastian meskipun harus berkorban ekonomi jangka pendek," kata Wahyu kepada Bisnis, Rabu (8/4/2020).
Wahyu mengatakan imbas corona terhadap ekonomi tidak akan terhindarkan. Apalagi Kementerian Keuangan telah memproyeksikan jika fenomena ini terus berlanjut skenario paling berat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 hanya berada di level minus hingga 2,3%.
Dengan potensi pertumbuhan ekonomi nasional yang terkontraksi dan pertumbuhan Jawa Tengah dianggap linier terhadap nasional, maka tahun ini pertumbuhan ekonomi Jateng hanya akan berkisar 2,48%.
"Jadi gelombang PHK atau perumahan tenaga kerja tidak bisa dihindari. Permintaan baik domestik maupun internasional turun," jelasnya.
Baca Juga
Adapun mitigasi jangka pendek yang paling penting, menurut Wahyu, adalah Jaring Pengaman Sosial. Kebijakan ini bisa digunakan untuk mempertahankan pendapatan kelompok rentan yang terdampak. Selain itu, pemerintah juga perlu menjaga pasokan pangan. Kinerja Bulog dan BUMD pangan di setiap daerah harus dimaksimalkan.
Namun demikian, dia juga memberi catatan, kebijakan Jaring Pengaman Sosial sifatnya jangka pendek. Dengan penyebaran Covid-19 yang terus meluas, kuncinya adalah mitigasi penyebaran corona. Kegiatan produktif hanya akan efektif jika virus Corona sudah dinyatakan aman.
"Jasi stimulus yang sifatnya bantuan modal, kredit, baru bisa dilaksanakan setelah Corona berakhir," imbuhnya.