Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

40 Jenazah di Jateng Dimakamkan dengan SOP Corona, 2 Ditolak Warga

Hingga Jumat (17/4/2020), terdapat 40 jenazah dimakamkan dengan protokoler atau protap Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng). Dua dari jenazah itu sempat mendapat penolakan dari warga sekitar lokasi pemakaman.
Pemakaman PDP asal Karanganyar Kota dimakamkan oleh petugas dari RSUD dr Moewardi, Solo Selasa (14/4) dini hari. Petugas memakamkan jenazah mengenakan APD lengkap. (Istimewa/Camat Karanganyar)
Pemakaman PDP asal Karanganyar Kota dimakamkan oleh petugas dari RSUD dr Moewardi, Solo Selasa (14/4) dini hari. Petugas memakamkan jenazah mengenakan APD lengkap. (Istimewa/Camat Karanganyar)

Bisnis.com, SEMARANG - Hingga Jumat (17/4/2020), terdapat 40 jenazah dimakamkan dengan protokoler atau protap Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng). Dua dari jenazah itu sempat mendapat penolakan dari warga sekitar lokasi pemakaman.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Jateng Yulianto Prabowo.

Sebanyak 40 jenazah di Jateng tersebut ditangani dengan protokol jenazah Covid-19, di antaranya dengan dibungkus plastik.

“Ada 40 jenazah yang dimakamkan dengan protap atau protokol pemulasaran jenazah secara khusus termasuk Covid-19 ini dan dimakamkan dengan prosedur yang sudah ada,” kata Yuli melalui rekaman video yang dikirimkan kepada awak media, Jumat, seperti dilaporkan Solopos Sabtu (18/4/2020).

Berdasarkan data yang ada di situs resmi Tanggap Covid-19 Jateng, Sabtu (18/4/2020), jumlah kasus kematian pasien positif Covid-19 di Jateng sebanyak 42 orang. Data tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Yulianto Prabowo.

Penolakan Warga

Pemakaman korban Corona tersebut sempat menuai penolakan. Tercatat setidaknya ada dua kasus penolakan warga atas pemakaman jenazah korban Corona.

Kasus pertama adalah ketika pemakaman korban Corona di Kabupaten Banyumas pada Rabu 1 April 2020. Warga Desa Tumiyang Kecamatan Pekuncen menghadang ambulans pembawa jenazah Corona pada Rabu dini hari pukul 02.00 WIB.

Bupati Banuyumas Achmad Husein turun tangan mengatasi perselisihan itu. Bahkan orang nomor satu di Banyumas itu turun tangan langsung membuat liang kubur.

Kasus yang masih hangat adalah penolakan pemakaman jenazah perawat korban Corona di Kabupaten Semarang.

Hanya berselang delapan hari setelah kasus penolakan jenazah Corona di Banyumas, kasus serupa menimpa jenazah perawat korban Corona yang hendak dimakamkan di TPU Dea Sewakul Kecamatan Semarang Barat pada Kamis 9 April 2020, dengan pertimbangan agar satu lokasi dengan makam keluarganya.

Warga yang diprovokasi pengurus RT setempat menolak keras, sehingga lokasi pemakaman dipindah ke ke Bergota, makam kompleks RSUP Kariadi Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Sumber : Solopos.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper