Bisnis.com, SEMARANG - Akar dari pohon jati tenyata bisa bermanfaat dan memiliki nilai jual tinggi jika diolah menjadi sebuah kerajinan tangan yang indah.
Salah satunya adalah Abdul Ghofur, pemilik Gallery Duta Craftindo yang berada di Desa Branjang, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, mengubah bahan mentah alami yaitu akar kayu jati alami menjadi barang kerajinan (craft) yang memiliki nilai lebih dari segi estetika dan nilai riil.
Menurutnya, akar jati yang digunakan harus yang berusia puluhan tahun terpendam di dalam tanah, selain itu bentuk dari akar harus melengkung sehingga mudah untuk dirangkai menjadi karya seni.
Untuk itu, demi mendapatkan akar jati tersebut dirinya rela untuk berburu menyeberangi sungai dan mendaki bukit. Nantinya, setelah dibentuk potongan akar direkatkan dengan paku baja agar kokoh dan awet.
"Semua patung dibuat dari bahan mentah alami yaitu akar kayu jati yang didatangkan langsung dari Blora dan Kendal," katanya belum lama ini.
Untuk membuat satu patung, lanjutnya membutuhkan waktu yang beragam tergantung kerumitan masing-masing patung.
Ghofur biasa membuat berbagai macam kerajinan akar jati berbentuk hewan seperti kuda, kodok, ayam, rusa dan domba. Menurutnya yang paling banyak diminati oleh konsumen adalah patung kuda.
"Saya sudah memulai usaha ini sejak 2010 lalu sampai sekarang pesanan juga sudah banyak," katanya.
Sebelum menggeluti bidang tersebut, dirinya memang sudah sering berhubungan dengan buyer-buyer dari luar negeri, karena dia pernah bekerja di perusahaan asing dan sering menemani buyer.
Setelah dia memutuskan untuk berkarya sendiri, kemudian mulai membikin prototipe dan ditawarkan kepada buyer-buyer kenalannya. Hasilnya diluar dugaan karena banyak buyer yang langsung tertarik.
Dia menjelaskan, produk yang dihasilkan oleh Ghofur melalui Gallery Duta Craftindo tidak hanya diminati oleh lokal namun telah menembus mancanegara.
"Untuk lokal saya memasok salah satunya ke Nirwana Resto & Stable untuk produk patung kuda dan sebagainya. Sedangkan untuk mancanegara mayoritas menyukai jenis produk berupa patung kayu seni instalasi dari akar jati alami dan beberapa negara yang pernah saya pasok yaitu Malaysia, UK, USA, Jerman, Irlandia, Belgia dan UEA," katanya.
Adapun pendanaan usaha, Ghofur mengaku beruntung karena bisa bermitra dengan Pertamina untuk memperoleh modal bisnis. Ia pun bergabung sebagai mitra binaan Pertamina pada 2013 lalu.
“Banyak manfaat yang saya rasakan sebagai mitra binaan Pertamina, diantaranya adalah kemudahakn dalam mendapatkan pinjaman lunak, sehingga memudahkan kami untuk mengembangkan usaha,” ujarnya.
Sementara itu, Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR IV, Anna Yudhiastuti, mengatakan hingga Agustus 2020 Pertamina melalui MOR IV berhasil merealisasikan Program Kemitraan kepada UMKM sebesar Rp.13 miliar dan menargetkan realisasi penyaluran Rp18 miliar hingga akhir tahun 2020.
“Sejak Januari hingga Agustus 2020 telah bergabung sebanyak 174 mitra binaan UMKM dengan Program Kemitraan Pertamina khusus wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta,” jelasnya. (k28)