Bisnis.com, SEMARANG - Kepala Perwakilan Bank lndonesia Provinsi Jawa Tengah, Soekowardojo menyampaikan bahwa kenaikan angka inflasi Jawa Tengah tahun 2020 diproyeksikan mengalami perlambatan dibandingkan tahun lalu.
lnflasi Jawa Tengah November 2020 tercatat sebesar 0,18% (mtm) dan 1,59% (yoy). Angka tersebut masih berada di bawah kisaran target inflasi yaitu 3%.
"Beberapa komoditas pada bulan November 2020 seperti daging ayam ras, telur ayam ras dan bawang merah sedikit terkendala namun diperkirakan akan kembali stabil menuju akhir tahun," katanya Jumat (4/12/2020).
lmplementasi 4K yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan Komunikasi tetap harus menjadi fokus tim pengendali inflasi daerah (TPID).
"Terlebih TPID Jawa Tengah tahun ini juga telah berhasil menyabet Juara TPID terbaik tingkat provinsi se-Jawa dan Bali melalui penguatan kelembagaan petani dengan model bisnis Badan Usaha Milik Petani (BUMP)," jelasnya.
Penguatan BUMP tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan mengendalikan pasokan dan harga melalui Sistem Resi Gudang (SRG).
Baca Juga
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pendataan secara real time sangat diperlukan. Menurutnya, hal ini dilakukan agar kebijakan yang diambil pemerintah daerah menjadi tepat sasaran.
"Ini tentunya dapat memperbaiki rantai distribusi pangan agar kemudian dapat menyejahterakan petani dan mengendalikan harga di tingkat konsumen. Pantauan sebagian besar komoditas pangan di Jawa Tengah hingga akhir tahun diperkirakan surplus," ujarnya.
Dia menjelaskan, ketersediaan komoditas menjelang hari Raya Natal dan libur akhir tahun 2020 dapat dikatakan aman.