Bisnis.com, KULONPROGO - Pemkab Kulon Progo memastikan kesiapannya dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19. Seluruh sumber daya baik itu dari tenaga kesehatan maupun sarana prasarana penunjang imunisasi telah dicek dan dinilai sudah cukup baik.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati, mengatakan saat ini pihaknya sedang dalam masa persiapan menyambut pelaksanaan vaksinasi yang rencananya akan dilakukan pada Januari 2021 mendatang. Pada masa itu telah dilakukan pengecekan terhadap kesiapan tenaga kesehatan petugas vaksinasi dan sarpras penunjang.
Adapun untuk nakes yang nantinya bertugas melakukan vaksinasi sebanyak 1.162 orang, terdiri dari 374 perawat dan bidan di 22 puskesmas dan sisanya adalah nakes dari rumah sakit dan klinik swasta di Kulonprogo. Pada pekan lalu, sebanyak 50 perwakilan nakes dari fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah di kabupaten ini telah diikutkan dalam pelatihan yang digelar Kementerian Kesehatan.
"Dalam pelatihan itu mereka mendapat materi tentang teknik vaksinasi, penyimpanan vaksin, distribusi, penentuan sasaran, skrining dan sebagainya," ujar dia.
Selanjutnya dari segi sarpras penunjang vaksinasi, Baning memastikan mulai dari penyimpanan sampai sarana distribusi vaksin telah tersedia dan cukup untuk kelancaran program tersebut.
"Dengan situasi bahwa vaksin ini datang tidak secara bersamaan, maka evaluasi kami untuk Kulonprogo telah siap menerima. Baik di gudang farmasi yang ada di Dinkes maupun yang ada di Puskesmas, itu cukup dan layak untuk menyimpan vaksin dalam kondisi baik. Artinya semua masih bisa digunakan pada suhu antara 2-8 Drajat Celcius," ujarnya.
Baca Juga
Ketersediaan vaksin referigator atau peti pendingin vaksin juga dipastikan tersedia di seluruh puskesmas dan RSUD di Kulon Progo. Bahkan akan ada pengadaan alat baru sebanyak delapan unit pada 2021 mendatang.
Meski sudah siap, Baning menyatakan belum tahu kapan vaksin akan didistribusikan ke daerah. Saat ini vaksin sudah masuk ke Indonesia hanya saja masih perlu dilakukan uji klinis untuk disebar ke seluruh nusantara.
Ditambah distribusi vaksin itu tidak langsung menyasar seluruh masyarakat. Dijelaskan, Indonesia baru menerima sekitar 1,2 juta dosis vaksin. Padahal setiap orang mendapat dua dosis, sehingga jumlah vaksin yang ada sekarang hanya mampu mencover sekitar 600.000 orang.
Di sisi lain berdasarkan hasil evaluasi pihaknya, ada sekitar 200.000 warga Kulonprogo berusia 18-59 tahun yang masuk dalam kriteria penerima vaksin ini, dengan prioritas pertama adalah tenaga kesehatan, disusul aparat keamanan, petugas pelayanan publik, guru, ASN, peserta BPJS PBI, baru kemudian warga usia produktif yang tidak memiliki penyakit komorbid.